Menkes Terawan Sebut Pemerintah Tak Ingin Buru-buru Pulangkan WNI di Diamond Princess, Ini Alasannya
Menkes Terawan menyatakan Pemerintah Indonesia tidak terburu-buru terkait pemulangan WNI yang dikarantina di kapal pesiar Diamond Princess.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
WNI Kru Diamond Princess Kecewa
Dikabarkan sebelumnya, 74 WNI tersebut menurut informasi akan dievakuasi dari Jepang menggunakan KRI Soeharso-990.
KRI Soeharso-990 tersebut merupakan Kapal Perang Bantu Rumah Sakit milik Indonesia satu-satunya.
Satu di antara WNI yang berada di kapal pesiar Diamond Princess mengaku kecewa.
Baca: Kata Menkes Terawan Soal WN Jepang Positif Corona Sepulang dari Indonesia
Kekecewaan WNI tersebut dikarenakan mendengar opsi evakuasi dari pemerintah melalui jalur laut.
Sementara itu, menanggapi kabar tersebut pemerintah melalui Kementerian luar negeri (Kemlu RI) akan mempertimbangkan opsi-opsi terbaik dalam upaya evakuasi WNI yang merupakan kru Kapal Pesiar Diamond Princess.
Seperti diketahui, masa observasi para penumpang dan kru Diamond Princess telah berakhir pada pada Rabu (19/2/2020).
“Masih dipertimbangkan opsi-opsi moda transportasi yang terbaik untuk evakuasi para kru WNI di Diamond Princess,” ujar Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha, dikutip Tribunnews.com sebelumnya, Sabtu (22/2/2020).
Baca: Soal Penjemputan WNI di Diamond Princess, Menkes Terawan: Taruhannya Besar!
Judha menerangkan moda transportasi yang saat ini masih dibahas oleh pemerintah dalam upaya evakuasi para WNI tesebut nantinya juga akan mempertimbangkan berbagai aspek.
“Moda transportasinya masih dibahas dengan mempertimbangkan berbagai aspek,” lanjutnya.
Sebelumnya, sebuah media Asing mewawancarai salah satu kru kapal asal Indonesia yang bernama Sasa.
Sasa menyambut baik upaya pemerintah Indonesia mengevakuasi kru WNI di kapal Diamond Princess.
Namun, dia mempertanyakan perjalanan laut yang dinilai terlalu lama.
Baca: Dampak Virus Corona, Sanrio Puroland dan Studio Gibli Jepang Ditutup
"Kami memang 'upset' karena mendengar di berita katanya mau dijemput dengan kapal medis dan penjemputannya (dari Indonesia ke Jepang) itu lama, empat belas hari," ujar Sasa kepada ABC News.