Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Akan Evakuasi 188 WNI ke Pulau Kosong di Dekat Jakarta

Terawan mengatakan fasilitas yang ada Pulau Sebaru Kecil sudah sangat lengkap. Mulai dari sanitasi hingga fasilitas kesehatan.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pemerintah Akan Evakuasi 188 WNI ke Pulau Kosong di Dekat Jakarta
Istimewa
Sejumlah WNI yang bekerja di Kapal Pesiar Diamond Princess meminta Presiden Joko Widodo untuk segera mengevakuasi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memastikan fasilitas di Pulau Sebaru Kecil sudah sangat memadai untuk mengobservasi 188 warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di kapal pesiar World Dream.

Mereka akan dievakuasi lalu mejalani observasi selama 14 hari di pulau kosong, tanpa penghuni.

Terawan mengaku telah memantau Pulau Sebaru Kecil sebelum dipilih menjadi lokasi observasi.

"Ya jadi Pulau Sebaru ini pulau yang kosong. Saya sudah lihat bersama Pak Menko hari Minggu pagi. Saya ke sana saya mengecek kondisinya, ini Pulau kosong tetapi perlengkapannya luar biasa termasuk mata air, sumber air, ini semua bagus dan gedungnya terpisah-pisah," ujar Terawan di kantor Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) , Jalan Medan Merdeka Barat, Senin (24/2/2020).

Baca: Wabah Virus Corona Menjangkit 37 Negara per Selasa, 25 Februari: Irak dan Oman Konfirmasi Kasus

Terawan mengatakan fasilitas yang ada Pulau Sebaru Kecil sudah sangat lengkap. Mulai dari sanitasi hingga fasilitas kesehatan.

Fasilitas pendingin ruangan juga telah disiapkan di tempat observasi. Pulau ini bekas rehabilitasi pelaku penyalahgunaan narkoba.

"Banyu ono (air ada), fasilitas kesehatan ono , ruang kesehatan ono, tempat tidur terbagus bukan velbed, AC," ujar Terawan.

Berita Rekomendasi

Adapun data mengenai korban meninggal akibat virus Corona melansir CNN, hingga Senin pagi, jumlah kematian menembus 2.469 orang lebih dan menjangkiti 79.930 orang.

Virus tak hanya menyebar di wilayah China daratan saja, namun juga telah menyebar ke 24 negara lain, baik di Asia hingga Amerika.

Proses evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) di Kapal World Dream akan dilakukan melalui jalur darat dengan KRI Soeharso.

Dari sekitar 270 WNI kru kapal World Dream tidak semuanya akan dievakusi, hanya 188 saja yang akan pulang ke Indonesia.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto menyebutkan alasan yang tidak mau dievakuasi karena kontrak kerja dan negatif dari novel corona virus (Covid-19).

“Awalnya mendapatkan jumlah WNI 270 setelah itu dikomunikasikan yang mau pulang 188 karena negatif dan kontrak kerja,” ungkap Yuri kepada Tribunnews.com, Senin.

Baca: Mewabah di 35 Negara, 2.624 Orang Dipastikan Meninggal Dunia karena Virus Corona

Nantinya WNI yang dievakuasi dan tidak dievakuasi pun harus menandatangi surat khusus yang mau dievakuasi tentunya harus menyetujui mengikuti observasi kesehatan.

Observasi kesehatan ini sama seperti yang dilakukan kepada 238 WNI di Natuna, dalam waktu 14 hari, 2-15 Februari silam, untuk memastikan para WNI bebas dari novel Corona virus.

“Setelah dijemput harus mengikuti prosedur harus mau diobservasi, kita akan mengawali dengan berita 28 hari, takutnya ditengah jalan ada yang positif,” ungkap Yuri.

Kapal Laut

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah Indonesia bakal mengevakuasi 188 warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di kapal pesiar World Dream.

Evakuasi dilakukan setelah pengoperasian kapal dihentikan akibat wabah virus Corona. WNI bakal diobservasi terlebih dulu di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Mereka akan menjalani observasi dan karantina di atas Kapal Perang (KRI) RS Dr Suharso.

"188 anak buah kapal dari World Dream akan diobservasi di Pulau Sebaru Kecil, yang akan diperkuat oleh kapal RS Dokter Suharso," ujar Muhadjir di kantor Kemenko PMK, Senin.

Keseluruhan, terdapat 270 orang WNI di kapal World Dream, semuanya sehat dan negatif Corona. Namun setelah komunikasi, hanya 188 yang akan pulang ke Indonesia.

Pemindahan bakal dari kapal pesiar World Dream ke Kapal Dr Suharso dilakukan di perairan Selat Durian, Riau pada 26 Februari 2019, dan diperkirakan tiba di Jakarta 28 Februari.

Saat ini, kapal World Dream telah sampai di Selat Johor, Malaysia.

Estimasi kapal akan tiba di Pulau Sebaru pada 28 Februari sekitar pukul 09.00 WIB, kata Muhadjir.

Observasi yang dilakukan bakal memakan waktu sama dengan WNI yang dipulangkan dari Wuhan, China yakni 14 hari.

Operator kapal pesiar Dream Cruises menghentikan sementara kegiatan operasional kapal pesiar World Dream dari Hong Kong sejak 9 Februari 2020.

Departemen Kesehatan Hong Kong telah mengonfirmasi semua penumpang dan anggota kru yang berlayar saat pelayaran terakhir negatif virus corona.

Kondisi kesehatan mereka diperiksa secara ekstensif, juga melalui pemeriksaan suhu tubuh. Hasil ini membuat kapal pesiar World Dream mendapatkan sertifikasi bebas virus Corona dari Departemen Kesehatan Pelabuhan di Hong Kong.

Sejak penghentian operasional, tidak ada penumpang yang berada di atas kapal pesiar milik Dream Cruises.

Dream Cruises bekerja sama dengan otoritas regional untuk fasilitasi perpindahan dan pemulangan anggota kru ke negaranya masing-masing. .

World Dream saat ini sedang melepaskan jangkar di perairan internasional di dekat Kepulauan Bintan, Kepulauan Riau. Sebanyak 188 anggota kru asal Indonesia nantinya akan dipindahkan dari kapal World Dream ke kapal TNI Angkatan Laut.

Tolak Warga Asing

Direktorat Jenderal Imigrasi menolak masuk 118 warga negara asing (WNA) masuk ke Indonesia, sebagai upaya pencegahan penyebaran Virus Corona (Covid-19).

Kabag Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Arvin Gumilang mengatakan, jumlah tersebut dihitung mulai dari tanggal 5-23 Februari 2020 dan diperoleh dari seluruh Tempat Pemeriksaan Imigrasi di Indonesia.

"Jumlah penolakan WNA yang terbanyak terdapat di Tempat Pemeriksaan Imigrasi Ngurah Rai Bali sebanyak 89 orang," kata Arvin.

WNA yang ditolak masuk wilayah Indonesia tidak hanya dari RRT namun berasal juga dari Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, dan beberapa negara Eropa dan Afrika.

Alasan penolakan antara lain karena WNA pernah tinggal atau singgah di wilayah China Daratan pada 14 hari sebelum memasuki wilayah Indonesia.

"Hal ini menjadi dasar bagi Pejabat Imigrasi di Tempat Pemeriksaan Imigrasi untuk menolak masuk WNA sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI nomor 3 Tahun 2020 yang mengatur penghentian sementara Bebebas Visa Kunjungan, Visa on Arrival, dan pemberian izin tinggal keadaan terpaksa bagi warga negara Republik Rakyat Tiongkok," kata dia.

Selain menolak kedatangan WNA, Ditjen Imigrasi juga telah memberikan Izin Tinggal Keadaan Terpaksa kepada 1.247 WN RRT yang ada di Indonesia.

"Izin Tinggal Keadaan Terpaksa diberikan hanya kepada WN RRT yang sudah berada di Indonesia namun izin tinggalnya telah habis dan tidak bisa kembali ke negaranya karena adanya wabah Virus Corona serta tidak adanya alat angkut yang membawanya kembali ke negaranya," ungkap Arvin. (Tribun Network/fah/fia/rin)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas