188 WNI ABK World Dream Akan Diswab di KRI Dr Soeharso
Ia mengatakan hal itu dilakukan terkait dengan dinamika yang terjadi terkait penanganan virus Corona atau Covid-19.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Krisis Kementerian Kesehatan Budi Sylvana memastikan 188 Warga Negara Indonesia yang akan menjalani observasi di Pulau Sebaru Kecil akan menjalani tes swab terlebih dahulu di atas KRI Rumah Sakit dr Soeharso.
Budi mengatakan tes tersebut sebelumnya tidak dilakukan saat proses observasi WNI dari Wuhan Cina di Natuna beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan hal itu dilakukan terkait dengan dinamika yang terjadi terkait penanganan virus corona atau Covid-19.
Selain itu Kementerian Kesehatan juga tidak ingin kasus infeksi virus Covid-19 terjadi di Indonesia.
Baca: Panglima Kogasgabpad Bermarkas di KRI Banda Aceh-593 Selama Proses Observasi ABK World Dream
“Kami akan lakukan pemeriksaan ulang. Laboratorium dan swab, itu kita lakukan di kapal, kemudian nanti turun ke Sebaru untuk observasi,” kata Budi di Markas Besar Kolinlamil Jakarta Utara pada Rabu (26/2/2020).
Selain itu, Budi mengatakan berbagai skenario telah disiapkan dalam misi observasi 188 ABK World Dream tersebut.
“Cuma kita tinggal tunggu dinamikanya langkah seperti apa yang nanti akan diambil. Tim pelaksana sudah siap melakukan berbagai skenario terburuk. Sudah siap dilakukan pemerintah,” kata Budi.
Baca: Setujui Hibah Alutsista AS ke Kemhan, Ketua Komisi I Ingatkan Prinsip Kehati-hatian
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Dr. dr. Erlina Burhan, MSc, Sp.P (K) mengatakan, dalam tatalaksana medis untuk pemeriksaan virus corona yang dilakukan adalah pemeriksaan usap atau swab tenggorokan dan Polymerase Chain Reaction (PCR).
"Dilakukan swab tenggorok untuk pemeriksaan virus nCoV. Pengobatan lain suportif saja berdasarkan gejala," kata Erlina dihubungi Kompas.com, Senin (27/1/2020).
Untuk diketahui, swab tenggorokan adalah teknik pemeriksaan yang dilakukan untuk mengidentifikasi organisme yang dapat menyebabkan infeksi di tenggorokan.
Baca: Bikin Banjir, Menteri PUPR Tegur Kontraktor Kereta Cepat Asal China
Biasanya swab tenggorokan diambil pada daerah posterior daring dan permukaan tonsil orang terkait.
Pada umumnya, bakteri yang paling banyak ditemukan saat swab tenggorokan adalah Streptococcus viridans, Branchamella catarrhalis, Streptococcus pneumoniae, Streptococcus E-hemolyticus, dan Streptococcus non-hemolytycus.