Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Banjir Jakarta, Anies Baswedan Panen Kritikan, Menteri PUPR Basuki Ungkap Cara Ideal Penanganan

Anies Baswedan menuai berbagai macam kritikan saat banjir kembali melanda Jakarta pekan ini. Menteri PUPR Basuki ungkap cara tangani banjir.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Wulan Kurnia Putri
zoom-in Banjir Jakarta, Anies Baswedan Panen Kritikan, Menteri PUPR Basuki Ungkap Cara Ideal Penanganan
Tribunnews/Herudin
Sejumlah kendaraan melintas perlahan saat tol Jakarta-Cikampek (Japek) banjir di Jatibening, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (25/2/2020). Curah hujan yang tinggi dan drainase yang buruk membuat sejumlah ruas tol Jakarta-Cikampek terendam banjir. 

Lebih lanjut, Tigor menyebut banjir yang terjadi hari ini disebut Tigor layaknya sinetron, berjilid-jilid.

"Banjir Jakarta berjilid-jilid seperti sinetron, ya sinetron Pemprov Jakarta tidak kerja, sinetron Anies Baswedan tidak kerja," ungkapnya.

Baca: Ryan Ernest Sebut Anies Baswedan Tak Kerja Nyata Atasi Banjir, Gerindra: Ryan aja yang Nggak Tahu

Pendapat Menteri PUPR Basuki

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2020)
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2020) (Reza Deni/Tribunnews.com)

Sementara itu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengungkapkan cara ideal penanganan banjir di Jabodetabek.

Dilansir setkab.go.id, program penanganan banjir harus dilakukan secara terintegrasi berdasarkan satuan wilayah sungai, tidak dibatasi wilayah administrasi.

“Upaya penanganan banjir di Indonesia itu pendekatannya bukan batasan administratif, namun batasan wilayah sungai," ujar Basuki dalam Rapat Kerja Penanganan Banjir Jabodetabek bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu (26/2/2020).

Basuki menyebut Jabodetabek terdiri dari wilayah Sungai Ciliwung, kemudian sebagian wilayah Sungai Cisadane, dan Sungai Citarum.

Berita Rekomendasi

"Untuk penanganan Sungai Ciliwung seperti yang pernah disampaikan Bapak Presiden Joko Widodo, sudah ada masterplan-nya sejak tahun 1973 kemudian di-review pada 1997 dan terakhir pada 2007," ungkap Basuki.

Rumah warga di bantaran sungai mulai terendam ketika debit air Kali Ciliwung meningkat di kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2020). Kenaikan permukaan air Kali Ciliwung akibat kiriman air dari hulu tersebut sudah terlihat sejak pukul 15.00 WIB.
Rumah warga di bantaran sungai mulai terendam ketika debit air Kali Ciliwung meningkat di kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2020). Kenaikan permukaan air Kali Ciliwung akibat kiriman air dari hulu tersebut sudah terlihat sejak pukul 15.00 WIB. (Warta Kota/Henry Lopulalan)

Baca: Mayat Wanita Setengah Bugil Ditemukan di Sungai Ciliwung Bogor, Ini Kronologi dan Ciri-ciri Korban

Basuki optimis masterplan tersebut mampu menyumbang hasil positif.

"Insyaallah dengan mengerjakan masterplan tersebut dapat mengurangi banjir di wilayah Jakarta,” kata Basuki.

Dikatakan Menteri Basuki, Masterplan Pengendalian Banjir Jakarta memuat pembangunan Kanal Banjir Timur (KBT), Sudetan (floodway) dan bendungan kering di hulu Sungai Ciliwung.

“Di hulu Ciliwung kita sedang bangun Bendungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi, nanti di tengah di Bidara Cina ada Sudetan yang mengalirkan debit air dari Kali Ciliwung ke KBT untuk mengurangi beban aliran di pintu air Manggarai,” ujarnya.

Dari masterplan tersebut, Kementerian PUPR telah menyelesaikan pekerjaan peningkatan kapasitas sungai melalui pelebaran dan pengerukan Sungai Ciliwung sepanjang 16 km.

Sementara rencana keseluruhan sepanjang 33 km.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas