Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fadli Zon: Baru Beberapa Bulan Sudah Ngomongin 2024? Seperti Orang Kebelet Ganti Presiden

Dalam survei tersebut, ada 22 nama selain Prabowo yang disimulasikan dalam survei sebagai capres.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Fadli Zon: Baru Beberapa Bulan Sudah Ngomongin 2024? Seperti Orang Kebelet Ganti Presiden
DOK. KEMENHAN RI
Menteri Pertahanan RI H. Prabowo Subianto dan Menhan Uni Emirat Arab (UAE) Mohammed Ahmed Al Bowardi melakukan pembicaraan bilateral kerjasama pertahanan di kantor Kemhan UAE, Senin (24/2/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menegaskan Prabowo Subianto masih fokus terhadap jabatannya sebagai Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju.

Fadli Zon menyatakan hal tersebut untuk merespons beberapa hasil survei yang menjagokan mantan Danjen Kopassus itu potensial pada gelaran Pilpres 2024.

Fadli juga menyebut masih terlalu dini membicarakan Pilpres.

Terlebih, lanjut Fadli, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih berjalan beberapa bulan dan belum menunjukkan hasil kinerjanya.

Meskipun, pihaknya menyambut baik hasil rilis sejumlah lembaga survei Prabowo Subianto potensial di Pilpres 2024.

"Oh iya tentu kita senang sekali dan bagus. Tapi itu tadi, banyak janji-janji dari pemerintah sekarang banyak yang belum ditunaikan," ujarnya.

Baca: Pose Pertama BCL Usai Berkabung, Tampil Senyum Bareng Maia Estianty dan Rossa

Berita Rekomendasi

"Jadi lebih bagus berilah waktu, masak baru berapa bulan sudah ngomongin 2024? Itu kan seperti orang kebelet mau ganti presiden, buru-buru gitu," kata dia.

Baca: Pinjaman Online Lagi Disorot, Begini Metode Penagihan yang Benar Menurut Cashwagon

"Saya kira Pak Prabowo juga tidak ingin semacam euforia karena beliau sedang konsentrasi menjadi menteri pertahanan. Saya kira konsentrasi di bidang pertahanan juga penting," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/2/2020).

Tanggapan Sekjen Gerindra

Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menanggapi hasil survei Indo Barometer yang menyebut elektabilitas Prabowo Subianto tertinggi untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Ia mengatakan, Ketua Umum Partai Gerindra itu memang diharapkan untuk kembali maju menjadi calon presiden.

Baca: Rano Karno Mengaku Terima Rp 7,5 M dari Wawan untuk Belanja Atribut Kampanye Pilkada 2011

Menurutnya, permintaan tersebut berasal dari para kader Gerindra di berbagai daerah.

"Kehendak kader dari yang saya ikuti dan dengar selama melakukan kunjungan ke daerah-daerah, memang masih berharap dan menginginkan agar Pak Prabowo bersedia kami majukan kembali menjadi calon presiden," kata Muzani di DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (25/2/2020), dikutip dari Kompas.com.

Muzani menyebut, keputusan untuk kembali mengusung Prabowo itu belum diputuskan oleh Gerindra.

Baca: Blak-blakan, Ahmad Dhani Bilang Lagu Cinta Kan Membawamu Diciptakan untuk Maia Estianty

Saat ini, Partai Gerindra memang tengah mempersiapkan penyelenggaraan kongres.

"Sebagai partai kami belum berkongres. Kami sedang mempersiapkan kongres pertama di tahun 2020 ini. Belum mengambil keputusan politik tentang pencalonan presiden," ujar Muzani.

Ia menyampaikan, aspirasi dari para kader partai di daerah itu juga akan disampaikan kepada Prabowo Subianto.

"Tapi nanti semua bergantung kepada beliau dan kami belum berkonsultasi mengenai perkembangan terakhir," imbuh Muzani.

Gerindra Bersyukur

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, merasa bersyukur atas survei elektabilitas yang tinggi dari ketua umumnya itu.

"Partai Gerindra tentunya bersyukur terhadap survei yang menunjukkan bahwa masyarakat percaya pada kinerja Pak Prabowo."

"Sehingga menyebabkan Pak Prabowo masih terpopuler di antara yang lain," ujar Dasco, Minggu (23/2/2020), dikutip dari Kompas.com.

Namun, ia menilai hasil survei tersebut terlalu awal dan Pilpres 2024 juga masih jauh.

Dasco menyebut partainya akan menggunakan hasil survei tersebut sebagai penyemangat dan patokan.

"Karena itu hasil survei ini bukan menjadi patokan. Tetapi hasil survei ini hanya menjadi pemicu semangat bagi Partai Gerindra di seluruh Indonesia untuk bekerja lebih baik lagi bagi rakyat Indonesia," imbuh Sufmi Dasco.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, menyatakan hasil itu diperoleh jika Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu belum berubah, sehingga Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak bisa mencalonkan kembali.

Dalam survei tersebut, ada 22 nama selain Prabowo yang disimulasikan dalam survei sebagai capres.

"Prabowo Subianto unggul (22,5 persen), kemudian Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (14,3 persen), Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Salahuddin Uno (8,1 persen)," ujar Qodari, Minggu, dikutip dari Kompas.com.

Lalu, posisi keempat diisi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (7,7 persen), Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (6,8 persen), Wakil Ketua Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (5,7 persen), dan posisi ketujuh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (3,3 persen).

Posisi kedelapan ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (2,6 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (2,5 persen), Menko Polhukam Mahfud MD (1,6 persen), Ketua DPR Puan Maharani (1 persen).

(Chaerul Umum/Vincentius/Nuryanti/Tsarina Maharani/Haryanti Puspa Sari/Rakhmat Nur Hakim/Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas