Pabrik Obat HIV/AIDS Pertama di Indonesia Berdiri di Semarang, Ini Kata Gubernur Ganjar
Pabrik farmasi yang memproduksi obat atau anti virus HIV AIDS pertama di Indonesia berdiri di Kota Semarang.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Pabrik farmasi yang memproduksi obat atau anti virus HIV AIDS pertama di Indonesia berdiri di Kota Semarang.
Adanya pabrik farmasi itu menjadi harapan baru bagi para ODHA.
Pasalnya, pabrik itu diproyeksikan untuk mencukupi kebutuhan antiretroviral atau anti virus HIV AIDS secara nasional, tidak terkecuali di Jawa Tengah.
"Antiretroviral yang dibutuhkan ODHA bisa dicukupi lewat produksi anti virus di pabrik farmasi lokal tanpa harus impor," paparnya.
Itu disampaikannya seusai meresmikan pabrik farmasi antiretroviral di Kawasan Industri Tambak Aji Semarang, Kamis (27/2/2020).
Selain memandirikan bidang farmasi, adanya pabrik farmasi dikatakan Ganjar sebagai pemicu investasi di Jateng.
"Selain bidang farmasi, investasi yang tengah digencarkan Pemprov Jateng juga terdampak positif dengan adanya pendirian pabrik ini," katanya.
Menurutnya, investasi pabrik farmasi itu bekerja sama dengan India dan yang pertama di Indonesia.
"Pionir semacam ini harusnya mendapat karpet merah."
'Karena ketersediaan anti virus HIV AIDS sangat ditunggu dan berpengaruh terhadap dunia investasi," ucap Ganjar.
Gubernur menjelaskan, Jawa Tengah masuk posisi lima besar provinsi HIV AIDS tertinggi.
"Pada 2012 sampai 2019, ada 30 ribu orang terjangkit HIV AIDS."
"Dimana 1.900 di antaranya meninggal dunia. Ini sangat serius dan harus ditangani," imbuhnya.
Ia menambahkan, produk anti virus HIV AIDS dengan harga terjangkau memang sangat ditunggu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.