Mereka yang Menjemput Hari Baru berkat Operasi Katarak Gratis
Siang hari di RSUD Nyi Ageng Serang, Kulon Progo, Yogyakarta pada Kamis (27/2/2020) itu tak seperti biasanya. Operasi katarak gratis sedang digelar di
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Siang hari terik di RSUD Nyi Ageng Serang, Kulon Progo, Yogyakarta pada Kamis (27/2/2020) itu tak seperti biasanya. Operasi katarak gratis sedang digelar di gedung belakang rumah sakit. Ada asa yang menyala di kedua mata mereka, meski sebelah penglihatan terasa kabur dan berkabut. Dari dekat, terlihat selaput putih yang membungkus sebelah mata mereka.
Ini adalah hari bahagia: penglihatan mereka akan segera pulih! Harapan itu tak terkecuali tumbuh di mata Aji Sutrisno, lansia 74 tahun asal Kecamatan Kalibawang yang setahun belakangan menderita katarak. Hadir di RS sejak pukul 7 pagi, duda tanpa berpenghasilan ini menyatakan keharuannya.
"Sudah tiga bulan terakhir ngeluh penglihatan kabur. Saya mendengar program ini dari rujukan dokter di sini. Sangat membantu sekali, apalagi buat mereka yang tidak ada jaminan kesehatan dan minim penghasilan seperti saya," kata Aji, gembira karena sebentar lagi ia dapat kembali bermain dengan cucu dan cicitnya.
Ini juga harapan baru bagi Pak Ngadlan, petani berusia 60 tahun. Katarak telah membuat jarak pandangnya tak lagi normal sehingga mengganggu aktivitasnya bertani. Untuk itu, warga Kecamatan Kalibawang yang didampingi anaknya ini rela tempuh jarak 20 km demi operasi gratis.
Baca: Kolaborasi Perdami-Sido Muncul 2020: Operasi Katarak Gratis 4.000 Mata
Sastrodiarjo, ibu periang yang juga tak kalah semringah. Janda berusia 72 tahun ini harus rehat bertani semenjak diserang katarak tiga tahun lalu. Padahal, upah Rp 50 ribu per hari yang diterimanya adalah sumber penghasilan utama.
Hari itu, mata kirinya akan kembali melihat jelas. “Saya seneng banget, Alhamdulillah masih ada orang baik,” katanya.
Ada pula Murtinah, buruh tani berusia 58 tahun ini telah selesai dioperasi. Asanya untuk kembali bekerja dan berkumpul dengan keluarga sudah tampak di depan mata. Dengan mata kanan diperban, warga Desa Garongan, Panjatan ini, keluar dari rumah sakit sambil tersenyum. Tetangga yang mendampinginya pun mengucap syukur, “Terima kasih, tetangga saya itu butuh banget.”
Mereka dan 73 pasien lain berhasil menjemput penglihatannya kembali berkat Operasi Katarak Gratis yang digelar oleh Perdami dan Sido Muncul di RSUD Nyi Ageng Serang, Kulon Progo, Yogyakarta.
Sido Muncul dan Program Operasi Katarak Gratis di 2020: konsisten
Sebagai perusahaan jamu dan farmasi tepercaya di Indonesia, Sido Muncul konsisten menggelar Operasi Katarak Gratis setiap tahun sejak 2011. Hingga awal 2020, lebih 54 ribu penderita katarak sudah terbantu.
Lagi, tahun ini akan menjadi tahun yang penuh dengan kegiatan kemanusiaan bagi Sido Muncul. Kali ini, Sido Muncul kembali berkolaborasi dengan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) untuk menyukseskan operasi katarak di berbagai wilayah di Indonesia pada 2020.
Kamis (27/2/2020), Sido Muncul menandatangani nota kesepahaman kerja sama Operasi Katarak Gratis 4.000 Mata. Pada kesempatan yang sama, Operasi Katarak Gratis untuk 75 pasien di RSUD Nyi Ageng Serang, Yogyakarta, membuka rangkaian operasi gratis Sido Muncul di 2020.
Perdami-Sido Muncul teken kerja sama Operasi Katarak Gratis 4.000 Mata di RSUD Nyi Ageng Serang, Kulon Progo, Kamis (27/2/2020).
Penandatanganan nota kesepahaman 4.000 Mata ini turut dihadiri Penasihat Perdami sekaligus Mantan Menteri Kesehatan RI, Nila F. Moeloek. Ia memaparkan insiden kebutaan di Indonesia naik 0,1 persen setiap tahun. Artinya, ada 260 ribu penderita katarak bertambah per tahun.
"Ya, setiap tahun meningkat. Berarti sekitar ada 260.000 ribu per tahun bertambah, sedangkan yang belum dioperasi itu masih banyak. Mungkin jika ditotal ada 1 juta orang yang membutuhkan operasi katarak," ungkap Nila.
Nila menuturkan, jumlah penduduk lansia di Indonesia kian meningkat seiring peningkatan jumlah penderita katarak. Perdami juga berkolaborasi dengan Australia untuk mengajukan resolusi ke WHO agar menjadikan kebutaan sebagai masalah global. Untuk itu, kerja sama dengan institusi lain sangat membantu menekan angka katarak di Indonesia.
"Delapan puluh persen penyebab kebutaan di Indonesia disebabkan oleh katarak. Kerja sama dengan Sido Muncul ini bagus sekali ya. Salah satu yang konsisten. Artinya, masyarakat yang tidak mampu bisa kita bantu operasi gratis," sambung Nila.
Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat mengatakan, Operasi Katarak Gratis yang telah diadakan 11 tahun ini akan targetkan 12 ribu pasien pada 2020. Beberapa kegiatan kemnusiaan lain pun akan tetap diprioritaskan.
"Katarak targetnya tahun ini 12 ribu mata ya, meningkat dari tahun lalu. Kemudian, kami juga akan tetap fokus ke berbagai program CSR lainnya, seperti operasi bibir sumbing, bantuan lansia, dan rumah singgah untuk penderita kanker," ujar Irwan Hidayat, ditemui setelah acara.
Irwan menuturkan, Sido Muncul akan terus berkomitmen menggelar Operasi Katarak Gratis sebagai bakti kemanusiaan bagi masyarakat.
Baca: Inovasi Sido Muncul Siap Tembus Pasar Mancanegara
“Tidak hanya dari bujet CSR, saya juga mengalihkan bujet iklan untuk kegiatan kemanusiaan ini. Kami fokus cari partner-partner yang memang dapat dipercaya dan sungguh-sungguh membantu orang, seperti Perdami ini,” tutur Irwan.
Irwan berharap Operasi Katarak Gratis ini dapat menyebarkan info kepada para penderita katarak bahwa penyakitnya bisa sembuh. Bahwa masih ada harapan bagi mereka untuk sembuh melalui operasi.
Dan bagi Sido Muncul, konsistensi adalah kunci. Selama masih ada yang bisa dibantu di negeri ini, Irwan Hidayat merasa punya tanggung jawab moral untuk menggiatkan program operasi katarak gratis ini.
"Akan terus kontinyu, selama masih bisa membantu dan masih banyak pasien katarak. Mungkin pemerintah punya keterbatasan menekan jumlah penderita katarak, (maka dari itu) saya akan tetap berkomitmen untuk membantu pemerintah dengan mengadakan operasi katarak gratis ini," tutup Irwan. (*)
Penulis: Bardjan/ Editor: Dana Delani
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.