KBRI Wellington Kumpulkan Ketua Ormas di Selandia Baru, Tonga, Samoa, dan Cook Islands
Sebanyak 21 Ketua dan Pengurus Ormas yang tersebar di Selandia Baru, Samoa, Tonga, dan Cook Islands berkumpul di Wellington, Sabtu (29/2/2020).
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, WELLINGTON - Sebanyak 21 Ketua dan Pengurus Organisasi Masyarakat (Ormas) yang tersebar di Selandia Baru, Samoa, Tonga, dan Cook Islands mengikuti acara rapat koordinasi Ormas wilayah akreditasi KBRI Wellington, Sabtu (29/2/2020) .
Duta Besar RI Tantowi Yahya dalam sambutannya menekankan bahwa Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri merupakan aset paling berharga, ujung tombak dan mitra pelaksanaan diplomasi Indonesia di luar negeri.
"KBRI tidak mungkin dapat melaksanakan tugasnya dengan baik tanpa adanya peran aktif WNI, sehingga para ketua Ormas diharapkan dapat menjadi jembatan penyambung antara KBRI dan masyarakat Indonesia," jelas Dubes Tantowi.
Selama rakor berlangsung, para peserta mendengarkan penjelasan dari seluruh fungsi yang ada di KBRI Wellington, seperti fungsi Protokol dan Konsuler, Ekonomi, Pensosbud, Politik, dan Atase Pertahanan dan dilanjutkan dengan diskusi interaktif.
Paparan fungsi Protokol dan Konsuler mengawali acara sebagai bidang yang bersentuhan langsung dengan masyarakat mendapatkan perhatian khusus dari seluruh peserta rapat koordinasi.
Umumnya isu yang hangat dibahas adalah seputar perlindungan warga dan isu dwi kewarganegaraan.
Selain penjelasan dari fungsi-fungsi, para peserta juga mendapatkan informasi terkini mengenai program dan target Pemerintah di berbagai bidang.
Baca: Cerita Penjaga Pulau Sebaru Kecil, Dayat Digaji Rp 70 Ribu Per Hari, Kerja dari Pagi Sampai Sore
Baca: Presiden Mongolia Beserta Stafnya Dikarantina 2 Minggu setelah Kunjungan Satu Hari ke China
Tokoh masyarakat asal Kota Invercargill, Reza Abdul Jabar, berpandangan bahwa isu dwi kewarganegaraan perlu segera dituntaskan oleh Indonesia.
Pengusaha ternak yang cukup sukses ini berpendapat bahwa aset ekonomi milik eks WNI yang ada di Selandia Baru terhitung sangat banyak.
"Jika mereka masih diizinkan memegang status WNI-nya, maka sebetulnya aset mereka merupakan aset Indonesia juga," tambah Reza.
Dubes Tantowi mengapresiasi jalannya diskusi yang dinamis seraya menambahkan bahwa meskipun KBRI hanya dapat menjalankan peraturan yang ditetapkan oleh Pemerintah dan DPR RI, namun seluruh hasil diskusi tersebut akan dilaporkan sebagai bahan pertimbangan pengembangan kebijakan luar negeri ke depannya.
Dalam acara ormas yang berlangsung sejak pukul 8 pagi hingga malam hari di Wellington tersebut, para peserta juga mengapresiasi inisiatif Dubes RI dan jajaran KBRI Wellington yang untuk pertama kalinya mengundang para ketua ormas untuk berkumpul dan mendengarkan kebijakan Pemerintah Indonesia secara langsung.
Thomas yang merupakan Tokoh WNI di Tonga tampak berkaca-kaca saat menyampaikan apresiasinya.
"Kegiatan ini sudah kami tunggu sejak lama dan akhirnya terealisasi juga," ucap WNI yang hidup di negara kepulauan di Pasifik ini.
Baca: BREAKING NEWS: Pesawat Garuda Tiba di Bandara Haneda Tokyo Jepang Jemput Kru Diamond Princess
Baca: Bertemu Masyarakat Gorontalo, Fadel Muhammad Sampaikan Tentang Wacana Amandemen UUD
Di akhir acara, para Ketua Ormas yang telah lama hidup di luar negeri ini diundang makan malam perpisahan di Wisma Duta Besar RI untuk melepaskan rasa kangen mereka terhadap menu pecel lengkap hasil racikan Tim Rantang Wellington.
"Pertemuan seperti ini perlu dilakukan dalam rangka mengapresiasi mereka yang selama ini secara sukarela telah membantu tugas-tugas KBRI. Saya berharap materi yang diberikan selama rapat akan membuat mereka semakin siap dalam melayani dan berinteraksi dengan masyarakat dimana mereka berdomisili," harap Tantowi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.