Kemenkes Sebut 68 WNI Kru Kapal Diamond Princess Akan Diobservasi di Pulau Sebaru Kecil
"(Akan diobservasi) Di Pulau Sebaru Kecil, jadi satu sama mereka (kru kapal World Dream)," ujar Yuri
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Tribunnews/JEPRIMA
WNI ABK World Dream saat tiba di Pulau Sebaru Kecil untuk menjalani observasi di Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (28/2/2020). Sebanyak 188 WNI ABK kapal World Dream akan menjalani observasi pencegahan virus corona selama 14 hari kedepan.Tribunnews/Jeprima
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia tengah mengevakuasi 68 warga negara Indonesia (WNI) kru kapal pesiar Diamond Princess di Yokohama, Jepang dengan menggunakan pesawat.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto mengatakan para WNI tersebut nantinya akan diobservasi di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta seperti kru kapal World Dream.
"(Akan diobservasi) Di Pulau Sebaru Kecil, jadi satu sama mereka (kru kapal World Dream)," ujar Yuri, ketika dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (29/2/2020).
Namun, Yuri menegaskan observasi para WNI kru kapal Diamond Princess dan kru kapal World Dream akan dilakukan secara terpisah.
Dia mengatakan ada delapan gedung di Pulau Sebaru Kecil.
Nantinya satu dari delapan gedung tersebut akan diperuntukkan sebagai tempat observasi bagi WNI kru kapal Diamond Princess.
"Iya, jadi nanti WNI kru kapal Diamond Princess akan pakai salah satu gedung," kata dia.
Diketahui, 68 warga negara Indonesia (WNI) kru kapal pesiar Diamond Princess di Yokohama, Jepang akan dievakuasi oleh pemerintah Indonesia.
Pelaksana tugas (Plt) juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizasyah mengatakan pesawat yang menjemput para WNI sudah tiba di Jepang.
Nantinya mereka direncanakan akan tiba kembali di Tanah Air, besok atau pada Minggu (30/2).
"Pesawat (yang menjemput WNI) sudah tiba di sana (Jepang). Direncanakan hari Minggu (sudah tiba di Indonesia)," ujar Teuku, ketika dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (29/2/2020).
Teuku menegaskan Kemenlu memang menjadi bagian dari penjemputan WNI dari Yokohama, Jepang. Namun begitu tiba di Indonesia, para WNI akan berada dibawah kewenangan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Kemenlu menjadi bagian dari penjemputan ke Yokohama ya, namun setelah kembali nanti ke Indonesia akan dikelola oleh Kementerian Kesehatan," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah Republik Indonesia akan menjemput 68 warga negara Indonesia (WNI) anak buah kapal (ABK) Diamond Princess, Jumat (28/2/2020).
Pada Jumat (28/2) ini, pemerintah melepas Tim Evakuasi Diamond Princess di Bandara Soekarno Hatta, Terminal 1 sekiranya pukul 15.00 WIB.
Evakuasi akan dilakukan dengan pesawat komersil dan direncanakan akan mendarat di Jepang, Sabtu (29/2/2020).
Menteri luar negeri (Menlu), Retno Marsudi pada hari Kamis (27/2/2020) mengatakan sekiranya dari total 78 WNI di kapal pesiar Diamond Princess, 68 akan dievakuasi.
Dari 78 WNI yang semula terdata di kapal pesiar berbendera, 9 orang dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Namun dari 9 tersebut, satu sudah dinyatakan negatif virus corona oleh otoritas Jepang, sehingga total WNI yang positif ada 70 orang.
Akan tetapi, dari 70 orang tersebut, disampaikan Menlu, ada dua orang yang memilih untuk tinggal, sehingga tersisa 68 orang yang kemungkinan akan dievakuasi.
Baca: Antisipasi Virus Corona: Tokyo SkyTree dan Tempat Wisata Lain di Jepang Diliburkan, Ini Daftarnya
"Berdasarkan informasi dari perusahaan. Jadi dari 2 yang menyatakan akan melanjutkan disana, itu (2 orang) bukan yg baru saja dikatakan negatif. Yang ini (68 WNI) semua so far dinyatakan negatif," ujar Menlu.
Retno mengatakan data tersebut kemungkinan dapat berubah sewaktu-waktu sampai waktu evakuasi.