Dirut RSUP Persabatan Tegaskan Tidak Terbitkan Surat Bebas Virus Corona
Rita menjelaskan untuk menyatakan bebas corona perlu di lakukan pemeriksaan pada kriteria khusus.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Rita Rogayah menegaskan RSUP Persahabatan tidak mengeluarkan surat keterangan bebas novel corona virus (COVID-19).
Rita menyebutkan baik RSUP Persahabatan yang jadi pusat rujukan nasional virus corona, maupun rumah sakit rujukan lainnya tidak ada yang mengeluarkan surat bebas virus corona.
“Untuk saat ini RS persahabatan dan rumah sakit rujukan lainnya yang sudah ditunjuk, kami tidak mengeluarkan surat bebas corona,” tegas Rita Rogayah di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, Kamis (5/3/2020).
Rita menjelaskan untuk menyatakan bebas corona perlu di lakukan pemeriksaan pada kriteria khusus.
Baca: BUMD Jual Masker Harga Selangit, Anies Ingkari Komitmen Nomor Satukan Keselamatan Warganya
Pemeriksaan corona dilakukan pada mereka yang punya riwayat perjalana ke lokasi yang terdapat pasien virus corona atau yang disebut orang dalam pemantauan (ODP).
Kemudian jika ODP tersebut kontak dekat dengan orang positif corona dan mengalami gejala seperti demam, sesak, napas atau batuk yang masuk kriteria pasien dalam pengawasan (PDP) maka akan dilakukan pengambilan sample atau swab.
Swab dari pasien akan dibawa ke Balitbangkes untuk diperiksa apakah negatif atau positif corona virus. Jika negatif barulah pasien dinyatakan bebas corona.
Baca: Termometer Dahi Menjadi Barang yang Paling Dicari di Pasar Pramuka
“Jadi memang untuk menyatakan bebas corona itu tidak mudah. Itu yang makanya saat ini kami belum mengeluarkan surat bebas corona,” Rita.
Tentunya RSUP Persahabatan menerima jika ada orang yang ingin berkonsultasi dan ingin melaksanakan pemeriksaan.
Tapi kembali lagi Rita diingatkan, pendeteksian virus corona harus memenuhi syarat-syarat yang telah disebutkan di atas.
“Sehingga tidak ada tindakan pemeriksaan swab. Jadi swab hanya akan dilakukan pada pasien dalam pengawasan jadi kami tidak melakukan swab pada orang sehat,” ungkap Rita Rogaya.