Penjualan Meningkat, Kemenkes Sebut Tisu Basah Tak Bisa Cegah Virus Corona, Ini Penjelasannya
Kepala Bagian Pelayanan Masyarakat Biro Komunikasi Kemenkes, Busroni menyampaikan, tisu basah tak bisa digunakan untuk mencegah terjangkit corona.
Penulis: Nuryanti
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Cegah Virus Corona
Setelah virus corona masuk ke Indonesia, permintaan masyarakat akan masker menjadi tinggi.
Hal tersebut dimungkinkan untuk dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab untuk menjual masker bekas pakai.
Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Dewi Sumaryani Soemarko mengimbau, sebelum masker dibuang, masyarakat harus merobeknya terlebih dulu.
"Masker bekas silakan dirobek-robek dan dirusak. Supaya enggak dijual lagi, supaya tidak bisa digunakan lagi."
"Terutama untuk masker yang disposable (sekali pakai)," kata Dewi di Gedung FK UI, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020), dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, orang yang harus menggunakan masker adalah orang yang sakit, jadi orang yang sehat tak perlu memakainya.
"Kalau kita umum yang enggak ada masalah sebenarnya tidak ada-apa (tidak pakai masker)," katanya.
Ia menjelaskan, selain orang sakit, masker harus dikenakan oleh tenaga medis yang langsung berinteraksi dengan pasien.
"Yang lebih penting pakai masker itu siapa? Rumah sakit, fasilitas kesehatan."
"Justru dia yang harus pakai masker. Kenapa? Karena dia tiap hari ketemu sama orang dengan berbagai macam penyakit," jelas Dewi.
Sementara itu, Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI), dr Moh Adib Khumaidi, Sp.OT menyampaikan, menjaga kesehatan adalah sesuatu yang wajib dilakukan setelah masuknya corona ke Indonesia.
"Masyarakat dari berbagai lapisan harus tenang namun tetap waspada, karena yang terpenting adalah menjaga ketahanan dan kebersihan tubuh kita," kata Adib, Rabu (4/3/2020), dikutip dari Kompas.com.
Ia menyebut, mencuci tangan dengan sabun adalah cara terbaik untuk menghilangkan kuman dalam jumlah besar.