Satgas Pangan Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok Tidak Terganggu Aksi Panic Buying
Asep juga menjamin seluruh bahan pokok di gudang-gudang penyimpanan siap memenuhi kebutuhan masyarakat
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan ada dua warga Depok, Jawa Barat yang positif terjangkit virus corona, masyarakat, khususnya di ibu kota langsung dilanda aksi panic buying.
Warga berbondong-bondong belanja di sejumlah supermarket hingga beredar foto isi rak-rak supermarket kosong karena ludes diborong warga.
Baca: Cerita Susanna, Pemilik Toko yang Viral Karena Tolak Pembeli yang Mau Borong Dagangannya
Termasuk foto antrean warga yang mengular di depan kasir supermarket.
Menyikapi ini, Satgas Pangan langsung turun ke lapangan membantu mengontrol ketersediaan bahan pokok baik di pasar, supermarket serta gudang-gudang penyimpanan.
Lantas bagaimana hasilnya?
Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Asep Adi Saputra menjelaskan peristiwa Panic Buying beberapa hari lalu tidak berimbas pada berkurangnya stok bahan pokok.
"Beberapa waktu lalu memang ada gambaran kepanikan warga membeli sembako. Kami dari Polri, Satgas Pangan menyatakan dari peristiwa itu tidak mengakibatkan terganggunya ketersediaan bahan pokok," tegas Asep di Bareskrim Polri, Kamis (5/3/2020).
Baca: Panic Buying Terkait Corona, Aming: Kepanikan Masyarakat Lebih Menyeramkan Daripada Virus Corona
Asep juga menjamin seluruh bahan pokok di gudang-gudang penyimpanan siap memenuhi kebutuhan masyarakat.
Meski begitu, Satgas Pangan akan terus mengontrol agar tidak terjadi upaya penimbunan terlebih sebentar lagi akan memasuki Bulan Suci Ramadhan.
Cerita Susanna tolak pembeli yang mau borong dagangannya
Susanna Indriyani (57), pemilik Toko Erwin yang berada di Jalan K Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara sempat viral di media sosial.
Hal itu lantaran dirinya tidak menjual sembako kepada warga yang mampu dengan cara memborong meskipun si pembeli berani membayar harga mahal.