Pelaku Usaha Sebut Ada Peningkatan Permintaan Stok Daging Beku ke Supermarket, Panic Buying?
Namun pihaknya belum dapat memastikan apakah meningkatnya permintaan stok di sejumlah supermarket ini pengaruh aksi panic buying
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku Usaha Bisnis Daging dan Sapi, Yustinus Sadmoko mengatakan dalam beberapa akhir ini ada peningkatan permintaan stok daging beku ke sejumlah supermarket.
Namun pihaknya belum dapat memastikan apakah meningkatnya permintaan stok di sejumlah supermarket ini pengaruh aksi panic buying yang melanda masyarakat khususnya di ibu kota karena mewaspadai virus corona.
"Memang ada permintaan naik tapi kami belum bisa memastikan apakah karena wabah corona atau memang sudah waktunya naik menjelang puasa," tutur Yustinus dalam sebuah diskusi bertema : Corona dan Kondisi Kebutuhan Pokok Kita di kawasan Senayan, Jakarta, Sabtu (7/3/2020).
Baca: PT KAI Hadirkan Rail Clinic di Stasiun Depok Sebagai Upaya Pencegahan Virus Corona
Yustinus menjelaskan satu atau dua bulan jelang bulan puasa memang biasanya permintaan stok daging beku dari supermarket meningkat.
Pihaknya harus meneliti lebih lanjut apakah naiknya permintaan itu karena virus corona atau memang karena menjelang puasa.
Ditanya soal fenomena Panic Buying di Indonesia yang tidak seheboh Singapura dalam menghadapi corona, menurut Yustinus lantaran informasi dari pemerintah cukup membuat warga aman.
Baca: Takut Virus Corona, Korea Utara Akan Tembak Mati Warga China yang Dekati Perbatasan Kedua Negara
"Ada aksi Panic Buying tapi warga kita lebih bisa menahan diri. Mungkin ini karena informasi pemerintah cukup buat kita merasa aman. Corona ini cuma flu hanya sedikit berat," tambahnya.