Achmad Yurianto Ungkap 4 WNI Positif Virus Corona Membaik, 23 Pasien Suspect Masih Batuk dan Demam
Kondisi keempat pasien positif virus corona kini telah membaik, karena sudah tak lagi mengalami demam hingga Minggu (8/3/2020).
Penulis: Nuryanti
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Empat warga negara Indonesia telah dinyatakan positif terjangkit virus corona, dan tengah dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianto Saroso, Jakarta Pusat.
Kondisi dari keempat pasien tersebut kini telah membaik, karena sudah tak lagi mengalami demam hingga Minggu (8/3/2020).
Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Wabah Virus Corona, Achmad Yurianto.
Kondisi dari pasien kasus 1 dan 2 bisa pulang, jika hasil pemeriksaan dinyatakan negatif selama dua kali berturut-turut.
"Tinggal menunggu hasil laboratoriumnya," kata Yurianto di Istana Kepresidenan, Minggu, dikutip dari Kompas.com.
"Kalau sudah negatif maka dengan dua pemeriksaan berturut-turut negatif sudah boleh dipulangkan," jelasnya.
Baca: Khawatir Terinfeksi Virus Corona, Pria di Lithuania Nekat Kunci sang Istri di Kamar Mandi
Baca: Update Kasus Corona Indonesia: Kondisi 4 Pasien hingga Singapura Konfirmasi Lagi WNI Positif Corona
Baca: Betlehem Terisolasi Setelah Palestina Konfirmasi Kasus Virus Corona, Gereja Kelahiran Yesus Ditutup
Sama halnya dengan pasien kasus 1 dan 2, kondisi kesehatan dari pasien 3 dan 4 sudah tak mengalami demam seperti Sabtu kemarin.
Namun, keduanya masih mengalami batuk dan flu.
"Sudah tidak demam, batuk masih, pileknya juga banyak berkurang," kata Yuri.
Kasus 3 dan 4 juga sudah tak terlihat letih, lesu, dan lemah.
"Mudah-mudahan dengan perawatan yang bagus, tidak terlalu lama lagi juga akan menjadi sembuh dan bisa dipulangkan," imbuh Yuri.
Kondisi 23 Suspect Virus Corona
Ia menambahkan, ada sebanyak 23 pasies yang dinyatakan suspect virus corona di Indonesia hingga Minggu ini.
Mereka masih mengalami gejala virus corona seperti batuk dan demam.
"Ada 23 masih suspect. Ini jadi penting yang suspect karena pemeriksaan yang kita jadikan acuan adalah ternyata dengan masih ada tanda-tanda virus, orang itu masih sakit batuk demam meski tidak tinggi," ujar Yuri, dikutip dari Kompas.com, Minggu.
Menurutnya, 23 pasien suspect corona tersebut harus menjalani pemeriksaan hingga 8 kali.
Baca: Antisipasi Corona, Umat Islam Diimbau Bersihkan Masjid dan Bawa Sajadah Sendiri saat Salat Berjamaah
Baca: Ancaman Virus Corona Semakin Nyata di MotoGP 2020, Seri Austin Amerika Serikat Terancam Batal
Baca: Ngabalin: Negara Tanggung Biaya Pengobatan Pasien Positif Virus Corona
Pasien disebut sudah sehat, jika dari kedelapan pemeriksaan tersebut dinyatakan negatif.
"Mudah-mudahan di delapan negatif. Tapi banyak rumah sakit di luar (negeri), pemeriksaan keenam, kedelapan, jadi positif," jelas Yuri.
"Karena gejala klinis masih ada. Oleh karena itu 23 masih ditahan di rumah sakit untuk observasi lebih lanjut," imbuhnya.
Imun Tubuh Kuat Bisa Cegah Virus Corona
Sebelumnya, Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto menegaskan, imunitas tubuh yang kuat bisa mencegah terjangkit virus corona.
"Tidak ada di dunia ini yang lebih hebat (menangkal virus corona), lebih bagus, kecuali imunitas tubuh kita sendiri," kata Terawan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020), dikutip dari Kompas.com.
Ia menyampaikan, menjaga pola makan dan hidup sehat bisa membuat imunitas tubuh kuat.
Masyarakat juga diminta tak cemas, agar tak menyebabkan imunitas tubuh menjadi turun.
"Hati, pikiran kita namanya psikoneuroimunologis. Kalau kita mendapatkan persepsi hal-hal yang salah terus, membuat kita khawatir, cemas, ya imunitas tubuh kita ikut turun," ujar Terawan.
Baca: Hong Kong Ingatkan Warga Tidak Cium Anjing, Pasca Temuan Positif Corona
Baca: Ngabalin Wanti-Wanti, Politisi Jangan Serang Pemerintah Lewat Kasus Corona
Baca: UPDATE Virus Corona Indonesia: Kondisi 4 Pasien Positif Covid-19 Tak Demam, Ada 23 Orang Suspect
Ia juga mengingatkan, untuk orang yang sehat tak perlu menggunakan masker.
"Yang sakit pakai masker, yang sehat tidak perlu pakai masker," ungkapnya.
"Kecuali dia melakukan tindakan-tindakan di rumah sakit dan sebagainya sehingga dia memerlukan alat masker karena untuk menjaga sterilitas," jelas Terawan.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim/Fitria Chusna Farisa)