Hari Perempuan Sedunia, Saatnya Wanita Sehat Reproduksi dan Mandiri Tentukan Pilihan
Namun hak perempuan untuk diperhatikan, baik dari segi kesehatan maupun pemberdayaan saat ini belum mendapatkan ruang khusus.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peranan kaum perempuan sangat diperlukan dalam mendorong perkembangan perekonomian hingga peradaban sosial budaya pada suatu negara.
Namun hak perempuan untuk diperhatikan, baik dari segi kesehatan maupun pemberdayaan saat ini belum mendapatkan ruang khusus.
Padahal kaum perempuan sudah seharusnya memperoleh keistimewaan.
Hal ini karena saat ini mereka tidak hanya memiliki kesetaraan gender dengan kaum laki-laki.
Namun juga merupakan sosok yang telah melahirkan banyak pemimpin bangsa serta tokoh besar yang membangun peradaban dan perekonomian di dunia ini.
Oleh karena itu, untuk memberikan 'suntikan' semangat kepada para perempuan ini, brand kesehatan reproduksi Andalan pun menggelar acara bertajuk 'Perempuan Indonesia, Perempuan Andalan'.
Baca: 6 Orang Positif Virus Corona, 2 Pasien Baru Stabil, Tidak Demam hingga Tidak Batuk dan Pilek
Baca: Hasil Liga Spanyol: Mantan Pemain Barcelona Jadi Pahlawan Kemenangan Betis atas Real Madrid
Baca: Hasil & Klasemen Liga Inggris, Chelsea & Manchester United Menang, Man City Tersungkur
Acara ini memang sengaja digelar untuk memperingati Hari Perempuan Sedunia sekaligus mengingatkan betapa pentingnya kesehatan reproduksi para perempuan yang tentunya akan berdampak pada angka kelahiran generasi penerus bangsa.
Dalam acara yang dikemas secara menarik bertema outdoor di Tribeca Park, kompleks Central Park Mall, Jakarta Barat, Minggu (8/3/2020) sore itu, Head of Marketing DKT Indonesia dan Andalan Ade Maharani menyampaikan betapa pentingnya kesehatan dan pemberdayaan kaum perempuan.
"Saat ini, masih terdapat berbagai tantangan serta isu yang dihadapi perempuan Indonesia, khususnya dalam bidang kesehatan reproduksi serta pemberdayaan," ujar Ade, pada kesempatan tersebut.
Dua isu itu sebenarnya terus dihadapi kaum perempuan Indonesia sejak lama, bahkanbdi era modern seperti saat ini pun, perempuan masih menghadapi masalah yang sama.
Kesehatan organ reproduksi yang mereka miliki terkadang tidak terlalu diperhatikan, padahal mereka yang akan melahirkan generasi penerus bangsa ini.
Selain itu, kata Ade, para perempuan Indonesia masih harus menghadapi masalah lainnya yakni keberadaan mereka masih kurang mendapatkan peran di berbagai bidang.
"Hal ini membuat perempuan Indonesia masih belum benar-benar ‘merdeka’ atas kesehatan reproduksi maupun ‘berdaya’ atas perannya dalam mengambil keputusan di berbagai bidang, karena adanya berbagai tekanan sosial," jelas Ade.