Hari Kopi Nasional 11 Maret, Kenali 6 Kopi Indonesia yang Mendunia
Hari Kopi Nasional 11 Maret, kenali kopi nusantara tanah air Indonesia yang mendunia mulai Aceh Gayo Papua Kitamani Toraja Jawa barat sumatra
Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Jarang yang tahu bahwa hari ini, Rabu (11/3/2020) diperingati sebagai Hari Kopi Nasional.
Diwartakan Tribunnews pada Kamis 1 Maret 2018 lalu, tanggal 11 Maret diusilkan sebagai Hari Kopi Nasional oleh Dewan Kopi Indonesia (Dekopi).
Melansir TribunPinrang.com, Komunitas Unipersitas Kobass (Uniko) Indonesia, memperingati Hari Kopi Nasional di Lappa-lappae, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi terhadap imbauan pihak Kementerian Pertanian RI, untuk menyemarakkan Hari Kopi Nasional.
Sementara itu, memperingati Hari Kopi Nasional akan lebih lengkap jika kita mengetahui kopi-kopi nusantara yang saat ini telah mendunia.
Baca: 10 Manfaat Kopi Bagi Kesehatan, Ternyata dapat Turunkan Risiko Penyakit Kanker hingga Diabetes
Baca: 5 Manfaat Ampas Kopi, Ternyata Bisa Dimanfaatkan Untuk Menetralkan Bau Hingga Melembutkan Daging
Berikut enam kopi nusantara yang telah mendunia sebagaimana Tribunnews kutip dari Kompas.com:
- Aceh Gayo
Aceh Gayo saat ini menempati jajaran kopi yang paling populer di dunia.
Cindy Herlin Marta, Co-Founder Shoot Me In The Head menuturkan, kopi ini paling banyak diekspor dari Indonesia.
Seorang yang juga sebagai Licensed Q Arabica Grader ini menjelaskan, kopi Aceh Gayo termasuk jenis arabika karena tumbuhnya di ketinggian sekitar 1000-1200 mdpl.
"Gayo juga sangat banyak kopinya, bahkan di sana tanaman kopi bisa ditemukan di pinggir-pinggir jalan," jelas Cindy, Selasa (10/3/2020).
Selain itu, menurut William Heuw, owner dari Kopi Kangen, kopi Aceh Gayo punya rasa yang bold atau cenderung tajam, biji kopi ini juga paling disukai oleh masyarakat Jepang.
- Papua
Kopi Papua memiliki rasa yang beraneka ragam.
Menurut William, rasa biji kopi dari satu origin yang sama bisa saja jadi berbeda.
Perbedaan rasa ini tergantung pada proses pengolahan biji kopi dari maulai fermentasi, roasting, hingga penyeduhan.
Menurutnya, kopi Papua, memiliki rasa cenderung beraroma seperti bunga dengan keasaman yang sedang.
Ada juga yang punya body medium dan ada yang punya rasa sedikit manis.
Kopi Papua berjenis arabika, hal itu karena Papua memang cocok ditanami kopi arabika karena daratannya cenderung tinggi.
Semakin tinggi tanah yang digunakan untuk menanam kopi, akan semakin baik hasil kopi arabikanya.
Baca: Tinggalkan Kopi dan Pilih Minum Jahe, Perempuan ini Rasakan 5 Manfaat Luar Biasa di Tubuhnya
Baca: Iseng Ganti Kopi dengan Minum Jahe Setiap Hari, Wanita Ini Takjub Rasakan Sendiri Hasilnya
- Kitamani
Kopi Kintamani berasal dari Bali ini menjadi kopi Indonesia yang cukup populer di dunia.
Kopi ini berjenis arabika karena ditaman di ketinggian lebih dari 1000mdpl.
Menurut William, kopi Kintamani memiliki rasa yang cenderung fruity atau terasa segar seperti ada jejak rasa buah.
Body dari kopi ini juga tak tebal dengan aroma yang cukup kuat, selain itu rasanya tak terlalu pahit.
- Toraja
Kopi Toraja asal Sulawesi jadi favorit masyarakat Eropa.
Menurut William, kopi Toraja memiliki body tebal dan tingkat keasaman rendah.
Selain itu, kopi ini memiliki karakter rasa cukup berat.
Ia melanjutkan, rasanya cenderung sangat pahit dan ada sedikit rasa earthy di dalamnya.
Kopi di Toraja ada yang merupakan jenis robusta dan arabika.
Baca: Geisz Chalifah Dicecar Ferdinand soal Janji Anies: Kalau Mau Diskusi di Warung Kopi Silakan
Baca: Selamat Hari Kopi Nasional, Berikut Istilah yang Sering Digunakan dalam Dunia Perkopian
- Toraja
Menurut Dadang Hendarsyah, Unit Head da ICS Manager PT Olam Indonesia Sunda Cluster, kopi Jawa Barat menjadi tren akhir-akhir ini.
Menurutnya, kopi ini merupakan gabungan dari berbagai jenis biji kopi yang di tanam di Jawa barat.
Kopi Malabar, Pangalengan, dan lain-lain bersatu di bawah nama Jawa Barat.
"Dulu tidak dikenal karena tidak promosi, banyak juga pedagang kopi yang ambil kopi dari Jawa Barat tapi pakai nama lain, kopi Aceh misalnya atau kopi Sumatera."
"Makanya sekarang banyak petani yang bersatu pakai nama Jawa Barat," ujar Dadang.
Sementara itu, kopi Jawa Barat mulai dekspor pada 2012.
Hingga kini, penikmat kopi Jawa Barat tersebar di benua Eropa dan Amerika.
Menurut Dadang, kopi yang dihasilkan di Jawa Barat sebagian besar adalah arabika.
Karakteristik rasanya sendiri cenderung manis dan punya tingkat keasaman yang cukup tinggi.
"Kopi Jawa Barat juga pada 2017 sempat menang kompetisi ya. Asal kopinya dari Gunung Puntang, kompetisi SCAA (Specialty Coffee Association of American)," tutur Dadang.
- Sumatra
Gerai kopi Starbucks memiliki ragam pilihan biji kopi, mulai dari asal Colombia, Ethiopia, Kenya hingga Sumatra.
Dari banyak pilihan biji kopi, Sumatra menjadi yang paling digemari.
"Kami menjual lebih dari 10 jenis biji kopi, tapi kopi Sumatera selalu menjadi nomor satu."
"Tak hanya di Indonesia, juga di seluruh dunia," kata Direktur Starbucks Indonesia Anthony Cottan dalam temu media di Starbucks Oakwood, Jakarta, Selasa (6/3/2018).
Diklaim, kopi Sumatra memiliki karakter paling seimbang dan memiliki rasa kopi yang sangat kuat.
Berbeda dengan kopi asal Amerika Latin yang ringan, dan Afrika yang terlalu floral atau fruity.
Karakteristik biji kopi Sumatra dianggap pas untuk campuran bahan lain seperti gula dan susu, tanpa menghilangkan rasa dan aroma kopi.
"Sumatera sangat kuat dan bisa dinikmati dengan ragam cara," ungkap Cottan.
Sebagian artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul "Besok, Ada Perayaan Hari Kopi Nasional di Lappa-lappae Pinrang" dan Kompas.com dengan judul "Hari Kopi Nasional, Berikut 6 Kopi Indonesia yang Mendunia".
(Tribunnews.com/Fajar)(Kompas.com/Syifa Nuri Khairunnisa)(tribun-timur.com/Hery Syahrullah)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.