Kemenkes Ungkap Penyebab Tingginya Angka Kematian Anak Akibat Demam Berdarah di Kabupaten Sikka
Pederita demam berdarah di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 1.209 orang.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Adi Suhendi
"Ketika berbicara dengan dokter spesialis penyakit dalam (Spd) dan anak demam berdarah tentang spesifikya pada kondisi tertentu tidak bisa dikembalikan karena shock terjadi pendarahan kalau sudah berat sangat sulit dikembalikan," ucap Siti Nadia.
Angka kematian akibat demam berdarah di NTT tinggi
Data terbaru Kementerian Kesehatan mencatat jumlah penderita penyakit demam berdarah di Indonesia saat ini mencapai 17.820 orang dengan angka kematian 104 orang.
Data tersebut berdasarkan catatan hingga 11 Maret 2020.
Jumlah penderita terbanyak terdapat di Lampung 3.431 orang, Nusa Tenggara Timur 2.732 orang, dan Jawa Timur 1.761 orang.
Baca: Demam Berdarah di Tangsel jadi 87 Kasus, Lakukan Pencegahan Lingkungan hingga Kimiawi Berikut Ini
Direktur Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan kasus DBD di NTT lebih mengkhawatirkan meskipun jumlahnya tidak sebanyak di Lampung.
Alasanya, kasus kematian di NTT paling tinggi dibandingkan provinsi lainnya yakni mencapai 32 orang.
Kemudian disusul Jawa Barat 15 orang, Jawa Timur 13 orang, dan Lampung 11 orang.
Baca: UPDATE Korban Demam Berdarah di Tangerang Selatan: 87 Kasus, 2 Orang Meninggal
"Angka kematian per popinsi NTT jauh lebih tinggi dari provinsi lain dari 104 yang meninggal 32 terjadi di NTT, dan 14 dari 32 orang yang meninggal ada di Kabupaten Sikka," kata Siti Nadia, di Kemenkes, Jakarta Selatan, Rabu (11/3/2020).
NTT juga mendapat perhatian karena mayoritas yang meninggal akibat demam berdarah rata-rata berusia muda.
Baca: Pasien Demam Berdarah di Depok Jumlahnya Capai 288 Orang Sejak Awal Tahun 2020
"Di Kabupaten Sikka di NTT kematianmya itu usia di bawah 14 tahun," kata Siti Nadia.
Secara keseluruhan di Indonesia yang meninggal memang paling banyak di usia 5-10 tahun dengan persentase 0,32 persen.
Sedangkan usia di bawah satu tahun 0,02 persen, 1-4 tahun 0,11 persen, 15-44 tahun 0,17 persen, dan lebih dari 44 tahun 0,05 persen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.