Kata Fadli Zon saat Fadjroel Imbau Tak Bombastis Beritakan Corona
Politikus Partai Gerindra Faldi Zon serta Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rahman hadir menjadi pembicara dalam talk show Mata Najwa.
Penulis: garudea prabawati
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Politikus Partai Gerindra Faldi Zon serta Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rahman hadir menjadi pembicara dalam talk show Mata Najwa, Rabu (11/3/2020).
Dalam talkshow tersebut mengambil tema 'Gara-gara Corona'.
Fadli pun tampak memberikan kritikan terhadap kritikan soal pencegahan Virus Corona (Covid-19) yang dilakukan Pemerintah Indonesia.
Politisi Partai Gerindra itu mengatakan, Indonesia membuang waktu dua bulan dalam pencegahan virus corona.
"Tetapi sebetulnya banyak waktu terbuang begitu saja selama mungkin dua bulan," kata Fadli Zon yang dikutip dari Mata Najwa.
"Karena kita sibuk dengan upaya untuk menegasikan (menyangkal-Red) bahwa tidak mungkin Indonesia ini akan terserang corona," tambah Fadli Zon.
Dalam pernyataannya, Fadli Zon juga menyoroti pernyataan Menteri Kesehatan Terawan Agus.
Menurutnya, yang disampaikan Terawan Fadli Zon menerangkan, pernyataan yang kontraduktif dari Terawan menunjukkan public communicationnya sangat buruk.
Baca: Anies Baswedan Singgung Simulasi Virus Corona dengan Skenario Terburuk, 2 Minggu 6000 Kasus
"Jadi pernyataan-pernyataan (Terawan) justru lebih berbahaya dari corona. Jadi menganggap enteng," kata Fadli Zon.
Kemudian, Fadli Zon menambahkan, dari pernyataan yang dilontarkan Terawan ada kesan angkuh atau sombong dalam menghadapi wabah virus corona yang sekarang sudah ditetapkan menjadi pandemi oleh WHO.
"Kalau kita sudah tahu sejak Desember 2019-Januari 2020. Harusnya protokol mitigasi bencana kita sudah jelas," tegas Fadli Zon.
"Saya tidak melihat mitigasi bencana itu jelas. Kita sibuk untuk melakukan self-denial, 'tidak ada-tidak ada, Indonesia bebas, Indonesia kuat'," tutur Fadli Zon.
Fadli Zon menerangkan, tentu masyarakat berharap wabah virus corona tidak terjadi di Indonesia.
Tetapi, pada waktu di awal penyebaran virus corona, negara tetangga saja sudah ditemukan banyak kasus.