Gegana Kembali Temukan Zat Radioaktif di Perumahan Batan Indah, Kali Ini di Blok F
Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipiter) Bareskrim Polri, Brigjen Agung Budijono mengungkapkan ada lokasi baru yakni di Blok F
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Gegana Mabes Polri kembali menemukan lokasi paparan zat radioaktif di Perumahan Batan Indah, Pamulang, Tangerang Selatan.
Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipiter) Bareskrim Polri, Brigjen Agung Budijono mengungkapkan ada lokasi baru yakni di Blok F.
Baca: Bareskrim Tidak Tampilkan Barang Bukti Zat Radioaktif di Perumahan Batan Indah: Itu Barang Berbahaya
"Memang kita temukan lagi di Blok F Perumahan Batan Indah dari hasil patroli. Temuan di Blok F ini hampir sama dengan di Blok A, rumah SM," ujar Agung di Bareskrim Mabes Polri, Jumat (13/3/2020).
Jenderal bintang satu ini menjelaskan rumah di Blok F yang kedapatan menyimpat zar radioaktif ini dahulu dihuni oleh pegawai Batan.
"Rumah di Blok F dihuni seorang putri. Bapaknya sudah almarhum, dulu pegawai Batan. Zat radioaktif ini ditemukan di gudang. Saat kami tanya, putrinya tidak tahu. Dia menjelaskan barang itu kepunyaan almarhum bapaknya dan sama sekali tidak pernah disentuh," ungkap Agung.
Agung menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Batan untuk melakukan pengecekan jenis zar radioaktif termasuk dilakukan penyitaan.
Diketahui kasus bermula pada 30 Januari 2020 lalu, warga digemparkan dengan temuan zat radioaktif jenis Cesium 137 di lahan kosong, samping lapangan voli, Perumahan Batan Indah.
Paparan radiasi ini terdeteksi ketika Bapeten melakukan pemantauan keliling di lingkungan Jabodetabek meliputi Pamulang,
Muncul, Perumahan Batan Indah hingga stasiun KA Serpong.
Atas temuan itu, Bapeten, Batan dibantu Gegana Polri melakukan proses clean up bagi tanah yang mengandung radioaktif.
Dilanjutkan dengan pemeriksaan 9 warga yang tinggal di area sekitar terpapar radiasi nuklir.
Hasilnya, dua warga terbukti terkontaminasi zat radioaktif setelah diperiksa whole-body counting (WBC).
Kontaminasi ini diyakini tidak berdampak biologis karena dosisnya di bawah NDB.