Ibadah Ramadan Tak akan Dibatasi, Menag Beri Imbauan Cegah Corona
Fachrul Razi menyampaikan, pemerintah tak akan membatasi kegiatan ibadah di bulan Ramadhan terkait adanya virus corona di Indonesia.
Penulis: Nuryanti
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Agama, Fachrul Razi menyampaikan, pemerintah tak akan membatasi kegiatan ibadah di bulan Ramadhan terkait adanya virus corona di Indonesia.
Mengingat, banyak kegiatan yang akan digelar di Masjid saat bulan Ramadhan, seperti salat tarawih dan buka bersama.
"Kami sepakat Ramadhan tarawih maupun buka puasa bersama tetap kita adakan sebagaimana biasa," ujar Fachrul Razi usai mendampingi Presiden Jokowi meninjau sterilisasi Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (13/3/2020), dikutip dari Kompas.com.
Namun, pihaknya masih akan terus memantau perkembangan informasi soal virus corona di Indonesia.
Sehingga, Kemenag akan mengambil kebijakan jika situasi dinilai memburuk.
"Kecuali ada perubahan-perubahan situasi yang membuat situasi menjadi sangat jelek. Mudah-mudahan tidak terjadi," ungkapnya.
Baca: Gaya Pidato Lee Hsien Loong Yakinkan Warga Singapura soal Corona: Kita Tidak Meninggalkan Siapapun
Baca: Cegah Virus Corona, Kemenag Terapkan Kebijakan ini dalam Seleksi Calon Petugas Haji 2020
Ia pun mengimbau agar tempat ibadah untuk terus mencegah penyebaran virus corona, seperti rutin menyemprotkan disinfektan.
Pengurus Masjid juga diminta untuk tak menggunakan karpet sementara waktu.
Selain itu, pengurus diimbau menyediakan sabun, dan air yang mengalir untuk berwudu.
"Salat Tarawih maupun salat jemaah lainnya dan juga buka puasa bersama tetap kita jalankan sebagaimana mestinya," jelasnya.
Imbauan Jusuf Kalla
Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla (JK) mengimbau, semua pihak agar tetap menjaga kebersihan di Masjid.
"DMI mendorong masyarakat menjaga kebersihan Masjid itu sendiri."
"Sebab di Masjid itu ada tempat sujud, ini perlu diwaspadai ya," ujar Kalla di Masjid Jami' Al-Munawwar, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat, dikutip dari Kompas.com.
"Ini kan kalau orang kena (corona) lalu sujud (saat) magrib, lalu saat masuk waktu shalat isya ada individu lain yang shalat di tempat yang sebelumnya dipakai individu yang tertular tadi."
"Maka orang yang beribadah saat isya ini bisa kena (tertular)," jelasnya.
Baca: Imam Besar Masjid Istiqlal Minta Kasus Corona Tidak Dikaitkan dengan Azab
Baca: Pasien Pertama Corona di Indonesia Sembuh, Kasus 2 Masih Dirawat
Jusuf Kalla menyebut, Masjid harus dibersihan dengan karbol selama dua minggu sekali.
"Apalagi ramadan nanti ada tarawih, sehingga supaya minimal dua pekan sekali masjid dibersihkan."
"Harus pakai karbol ya, jangan tidak pakai karbol," ujarnya.
Pemerintah Harus Siaga
Sosiolog Universitas Indonesia (UI), Imam Prasodjo menyebut, pemerintah harus meningkatkan kesiap-siagaan dan kesadaran masyarakat untuk mengatasipasi penularan virus corona menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.
"Yang paling penting untuk segera disosialisasikan adalah jelang bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri."
"Ramadhan kan kalau akan jatuh pada April yang mana akan ada rangkaian ibadah shalat tarawih berjamaah," ujar Imam, dikutip dari Kompas.com, Jumat.
Ia menyarankan, pemerintah harus memberi sosialisasi terkait kewaspadaan saat salat berjamaah.
Baca: Istrinya Positif Virus Corona, PM Kanada Justin Trudeau Isolasi Diri Selama 14 Hari
Baca: Apresiasi Yunarto untuk Anies soal Virus Corona: Thanks Pak Gub
Menurutnya, menyampaikan pesan untuk berhati-hati saat beribadah secara berjamaah bisa disalahartikan.
"Jika sosialisasi tidak disampaikan dari sekarang dan cara penyampaian salah, itu akan menimbulkan kepanikan."
"Bahkan nanti dikira melarang ibadah saat puasa dan lebaran," ungkap Imam.
Selain itu, ia menyarankan agar pemerintah memberikan sosialisasi sejak dini terkait antisipasi penularan virus corona saat arus mudik dan arus balik.
"Yang paling rentan adalah saat mudik lebaran (dan arus balik)."
"Jika tidak hati-hati, itu bisa menjadi distribusi penularan distribusi penyakit, karena banyak orang berkumpul," jelas Imam.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Dian Erika Nugraheny/Ihsanuddin)