Polemik Internal PAN, Pengamat: Amien Rais Sedang Diuji Bisa Tidak Selamatkan Partai yang Ia Bangun
Hendri Satrio menilai Amien Rais sedang diuji untuk menjaga keguyuban dan soliditas Partai Amanat Nasional (PAN)
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai Amien Rais sedang diuji untuk menjaga keguyuban dan soliditas Partai Amanat Nasional (PAN) di tengah permintaan membentuk PAN reformasi atau partai baru.
"Ujian bagi Amien Rais, apakah pak Amien akan tetap stay di PAN atau bikin PAN Reformasi. Ini ujian lah buat tokoh sekaliber Amien Rais, kira-kira bisa tidak dia menyelamatkan partai yang ia bangun," ujar Hendri Satrio kepada Tribunnews.com, Kamis (12/3/2020).
Baca: Tak Dianggap Zulhas, Amien Rais Diminta Bentuk PAN Reformasi
Polemik internal PAN ini juga menjadi ujian bagi Ketua Umum Zulkifli Hasan dalam menjaga soliditas dan kesatuan partai.
"Ini juga ujian bagi kepengurusan Zulhas untuk menyikapi konflik yang ada hari ini. Karena pasti Zulhas tidak ingin diingat sebagai pengurus yang gagal membangun soliditas PAN," ucap Hendri Satrio.
Kalau berkaca pada sejarah, dia yakin PAN akan kembali bersatu.
Selain ada kekuatan Muhammadiyah di balik PAN, kata dia, para kader juga ingin islah.
Baca: Zulhas Akhirnya Beberkan Isi Pertemuannya dengan Jokowi di Istana
"Karena kan ada kekuatan Muhammadiyah juga di PAN. Tergantung Muhammadiyahnya bergerak kemana. Saya yakin juga orang-orang di dalam PAN ingin islah dan hanya satu PAN di Indonesia," jelasnya.
Baca: Segregasi Sosial dan Memperkuat Optimisme Bangsa
Baca: Fitri Carlina Tunda Liburan ke Jepang karena Virus Corona
Karena itu dia tidak yakin PAN akan terpecah kedepannya.
Zulhas: nanti juga bersama lagi
Ketua Umum PAN terpilih Zulkifli Hasan (Zulhas) menyakini konflik internal di partai berlambang matahari putih ini akan segera mereda, meski saat ini ada desakan pembentukan PAN Reformasi.
"Biasa, ya risiko demokrasi itu ya memang begitu keras, karena ada pilihan. Percayalah, walau ada ekses (peristiwa), tapi nanti akan bersama-sama lagi," ujar Zulhas di komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Baca: Politikus PAN Ini Yakin Amien Rais Tak Akan Bentuk PAN Reformasi
Zulhas menilai, dalam alam demokrasi pasti terdapat risiko ketika berjalannya proses pertandingan seperti pemilihan ketua umum dalam kongres di partai politik.
"Bayangin saja dulu bedanya enam suara (saat pemilihan ketua umum 2015), sekarang agak banyak selisih 106 suara. Dulu saja keras sekali (gesekannya), tapi kemarin saya sama Pak Hatta Rajasa (bersama)," tutur Zulhas.
Meski terdapat gesekan di internal partai, Zulhas mengaku akan merangkul semua pihak dalam penyusunan kepengurusan PAN lima tahun ke depan.
"Ya harus (melibatkan semua), mungkin tidak sehari dua hari. Tentu ada persaingan, meninggalkan luka itu ada, perlu waktu untuk pemulihan bersama-sama," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Sulawesi Barat Muhammad Asri Anas menuturkan, sejumlah ketua DPW dan ketua DPD PAN melakukan rapat tadi malam untuk mendesak Amien membentuk partai baru.
"Ketua-ketua DPW dan 20 ketua DPD, serta tokoh PAN tadi malam mendorong Pak Amien agar dibentuk partai PAN Reformasi, daripada diperlakukan tidak benar oleh Zulkifli Hasan, tidak dihormati, tidak diajak bicara sama sekali," tutur Anas saat dihubungi.
Menurutnya, dalam pengurus PAN yang baru saat ini posisi Amien Rais sebagai dewan kehormatan telah diganti Soetrino Bachir, karena Zulkifli menilai sosok Amien sebagai penghalang.
"Tentu itu sangat tidak etis, Pak Zul ini sudah banyak dinikmati dari partai ini. Pak Amien berdarah-darah membangun partai ini," ucap Anas.
Baca: Politikus PAN: Tak Masuk Struktur Kepengurusan, Posisi Amien Rais di PAN Tetap yang Tertinggi
Anas mengklaim, pembentukan PAN Reformasi juga usulan dari 3 ribu kader PAN dari 200 lebih DPD dan DPW diberbagai daerah.
"Tapi Pak Amien mengatakan itu sebagai bagian dari kedua, karena fokus kita adalah memasukan gugatan ke pengadilan tentang kongres yang benar-benar menciderai demokrasi dan merusak tatanan PAN," tutur Anas.