Video Pelecehan Siswi SMK Terungkap Setelah Diunggah di WA, Pengamat: Perlu Integrasi Medsos & Mapel
Pengamat menyebut media sosial perlu diintegrasikan dengan mata pelajaran. Hal ini merupakan upaya memberikan pengerahuan etika dalam bermedssos.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Garudea Prabawati
Integrasi dengan media sosial disebut harun dapat dilakukan melalaui beberapa mata pelajaran terkait.
"Termasuk etika bermedsos, kesantunan-kesantunan dalam medsos itu bagaimana, bisa disisipkan," ungkap Harun.
Harun mengungkapkan peserta didik bisa diajak untuk memahami media sosial dengan pendekatan kontekstual, holistik, maupun critical thinking.
Baca: POPULER: Ini Modus Oknum Driver Ojol yang Lecehkan Siswi SMK, Pelaku Beraksi dengan Wajah Datar
Tantangan Terbesar
Harun mengungkapkan, tantangan terkini untuk para pelaku di dunia pendidikan adalah laju perkembangan information technology (IT) atau teknologi informasi yang tak bisa lagi dikejar.
"Tantangan terkini adalah tidak bisanya mengikuti laju perkembangan IT, yang di dalamnya ada media sosial," ujar Harun.
Perkembangan IT dan media sosial disebut Harun sangatlah cepat.
"Tidak lagi bicara day to day, tapi second to second," ungkapnya.
Sementara itu penyegaran materi pembelajaran dilakukan lebih lama.
"Bisa per semester, per tahun, paling cepet per bulan," ujarnya.
Menurut Harun, integrasi antara materi pembelajaran dengan materi kekinian menjadi mutlak.
"Yang disegarkan, yang diotak-atik bukan kurikulum, tapi yang diotak-atik ya yang menjadi motor, inisiator, dan penggerak, yaitu guru," ungkap Harun.
Harun mengungkapkan, guru tak lagi hanya menjadi fasilitator di era perkembangan teknologi.
"Tapi guru sebagai pendamping dalam pembelajaran," ujarnya.
Baca: Heboh Kasus Kepsek Cium Siswi di Kelas Kosong, Ini yang Harus Dilakukan saat Alami Pelecehan Seksual
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.