Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BREAKING NEWS: Ibunda Presiden Jokowi Meninggal Dunia, Sudjiatmi Notomihardjo Tutup Usia 77 Tahun

Wamendes Budi Arie Setiadi membenarkan ibunya Presiden Jokowi wafat."Iya benar ibunda bapak presiden meninggal dunia sore ini," kata Budi Arie.

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in BREAKING NEWS: Ibunda Presiden Jokowi Meninggal Dunia, Sudjiatmi Notomihardjo Tutup Usia 77 Tahun
Tribunnews/Pool/Widodo S Jusuf
Calon presiden pasangan nomor urut dua, Joko Widodo (kanan) menyalami ibunda Sujiatmi Notomihardjo usai melakukan ziarah ke makam ayahanda almarhum Widjiatno Notomihardjo di Tempat Pemakaman Keluarga, di Desa Gedangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (14/6/2014). Jokowi menyempatkan melakukan ziarah ke makam ayahanda di sela-sela melakukan kampanye di Kota Solo, Jawa Tengah menjelang bulan Ramadan 1435 H. Tribunnews/Pool/Widodo S Jusuf 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi membenarkan informasi tentang Sudjiatmi Notomihardjo, ibunda Presiden Joko Widodo (Jokowi), wafat sore ini, Rabu (25/3/2019).  Ia tutup usia 77 tahun.

Sudjiatmi adalah ibu dari Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo. Ia lahir di Solo, Jawa Tengah pada 15 Februari 1943.

Bersama suaminya, Widjiatno Notomihardjo, adalah pedagang kayu dari Solo. 

Sudjiatmi ibu dari empat anak, yakni Joko Widodo anak sulung, disusul Iit Sriyantini, Titik Relawati, dan Ida Yati.

"Berita Duka:
Innalillahi wa innaillaihi rojiun
Eyang Notomiharjo, Ibunda Bapak Presiden wafat di Solo pkl 16.45 tadi.
Mhn doanya semoga almarhumah husnul khotimah," demikian bunyi pesan melalui whatsapp. 

Hal ini kemudian dibenarkan oleh Wamendes Budi Arie Setiadi."Iya benar ibunda bapak presiden meninggal dunia sore ini," kata Budi Arie memastikan.

Budi Arie adalah relawan Pro-Jokowi (Projo) sebelum menjabat Wakil Menteri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia.  

RS Dijaga Ketat

Berita Rekomendasi

Informasi yang diperoleh, Sudjiatmi mengembuskan nafas terakhir di RST Tingkat III Slamet Riyadi Surakarta.

Kakak kandung Iriana Jokowi, Haryanto membenarkan informasi meninggal dunianya nenek dari Gibran Rakabuming Raka tersebut.

"Baru saja, pukul 16.45 WIB," ungkapnya kepada TribunSolo.com.

Hingga Rabu sore, Rumah Sakit TNI Polri Slamet Riyadi Surakarta diperketat oleh personil keamanan.

Para media juga dibatasi untuk tidak mendekati Rumah Sakit tersebut.


Menurut laporan siaran langsung Kompas TV, Jokowi telah bertolak dari Jakarta menuju Solo.

Sampai saat ini belum ada kabar penyebab meninggalnya ibunda Presiden Jokowi tersebut, karena keluarga akan melakukan jumpa pers.

Presiden Jokowi telah tiba di Solo

Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden juga menyampaikan kabar duka itu.

Innalillahi wa innaillaihi rojiun, telah berpulang ke rahmatullah Ibu Hj. Sujiatmi Notomiharjo, Ibunda Bapak Presiden Joko Widodo di Solo, Rabu, 25 Maret 2020 pada pukul 16.45 WIB.

Saat ini Presiden Jokowi telah tiba di Solo pada pukul 17.52 WIB.

Informasi lebih lanjut terkait wafatnya Ibunda Presiden akan disampaikan kemudian.

Ibunda Jokowi Wafat di Usia 77 Tahun

Dikutip dari sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id, Sujiatmi lahir dari keluarga pedagang kayu di Dusun Gumukrejo, Desa Giriroto, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.

Sujiatmi adalah perempuan satu-satunya dari tiga bersaudara putra dari Wirorejo dan Sani yang lahir pada 15 Februari 1943.

Baca: Ibunda Dikabarkan Meninggal Dunia, Presiden Jokowi Langsung Menuju Solo

Baca: Ibunda Presiden Jokowi, Sudjiatmi Notomihardjo Meninggal Dunia

Meski ia satu-satunya anak perempuan, orangtuanya tak membeda-bedakan perlakuannya terhadap anak-anak mereka.

Saat kakak lelakinya bersekolah di SD Kismoyo, sekitar 5 kilometer dari rumah, Sujiatmi juga disekolahkan.

Kala itu, Sujiatmi kecil adalah satu-satunya siswa perempuan.

Teman-temannya di sekolah berasal dari tiga kampung di sekitar sekolah.

Jarak yang terbilang jauh itu ditempuh Sujiatmi dengan berjalan kaki, tapi tak jarang juga dengan bersepeda.

Pelajaran berhitung adalah yang paling disukai Sujiatmi.

Ia selalu merindukan kehadiran gurunya dan berusaha menjadi yang pertama mengacungkan jarinya untuk mengerjakan soal-soal hitungan di depan kelas.

Kelak, kemampuan berhitung ini menjadi kelebihan Sujiatmi dalam membantu suaminya membangun usaha.

Sang suami, Widjiatno adalah kawan sepermainan Mulyono, kakak Sujiatmi, yang tiga tahun lebih tua darinya.

Ketika bertemu dengannya, Widjiatno di bangku SMA, sedangkan ia di SMP.

Widjiatno, yang ketika dewasa mengubah nama menjadi Notomiharjo, tinggal bersama kakek-neneknya di Dusun Klelesan, masih tetangga Gumukrejo.

Orangtua Notomiharjo tinggal di Desa Kranggan, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, sekitar 25 km dari Boyolali.

Sujiatmi dan Notomiharjo menikah di usia muda, pada 23 Agustus 1959.

Meski usianya masih muda, Sujiatmi dan Notomiharjo sudah dilibatkan dalam usaha kayu ayahnya.

Ketika itu, ayahnya sudah membuka usaha di Srambatan, Solo.

Ketika usahanya berkembang, dan ayahnya sudah mampu membangun rumah di Solo, seluruh keluarga pun boyongan ke Solo.

Masih dari sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id, Jokowi dan adik-adiknya sangat patuh terhadap ibundanya, Sujiatmi.

Sujiatmi tak pernah sekali pun memberi hukuman fisik pada keempat anaknya.

Sosok Sujiatmi juga dikenal dekat dengan keempat anaknya.

Bahkan kepada Sujiatmi jugalah Jokowi dan adik-adiknya biasa berkeluh kesah.

Sebab, Sujiatmi selalu pas dalam memberi nasihat.

"Kalau Ibu bilang tidak, kita ndak berani membantah. Anak-anak mau ke mana, Ibu yang ngarahin,” kata Iit, adik Jokowi.

Kepatuhan Jokowi dan adik-adiknya terbentuk karena Ibu Sujiatmi selalu konsisten.

Apa yang dikatakan sesuai dengan apa yang dilakukan.

Sang ibu tak gampang menjanjikan sesuatu untuk anak-anaknya.

Tidak ada janji hadiah kenaikan kelas, juga tidak ada iming-imingi sesuatu agar anak-anak tidak merengek.

Sujiatmi dan Noto juga menunjukkan sikap pekerja keras.

Betapa sulitnya dalam berusaha, mereka tak pernah berkeluh kesah di depan anak-anak mereka.

Ketika anak-anak menghadapi masalah, Sujiatmi juga berusaha tidak menyalahkan anak-anak ketika ada kesalahan dan menghadapi persoalan.

Disiplin, juga merupakan hal utama yang diajarkan Sujiatmi kepada anak-anaknya.

Rukun dan saling membantu adalah kunci Sujiatmi menyatukan keempat anaknya dalam satu ikatan persaudaraan yang kuat.

Sujiatmi juga mengajarkan anak-anaknya banyak bersyukur agar mengenal kata cukup.

“Harta itu titipan. Jangan dianggap kalau kita punya harta itu punya kita sendiri."

"Harta itu titipan Gusti Allah. Saya itu nggak patiyo (tidak terlalu) mikir harta."

"Anak-anak saya biar nanti cari sendiri, sudah dikasih rezeki sendiri. Orang hidup itu kalau sudah cukup ya sudah. Jangan serakah-serakah, cukup saja,” katanya.

Kesabaran dan dukungan penuh yang diberikan Sujiatmi kepada keempat anaknya menjadi pegangan mereka.

Seorang Jokowi pun selalu memohon doa restu kepada sang ibunda.

Termasuk saat ia maju sebagai Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga Presiden Indonesia.

Masih dari laman yang sama, Sujiatmi mengaku tak punya khusu untuk Jokowi.

Ia hanya berpuasa Senin-Kamis, salat tahajud, dhuha, salat rawatib, dan sunah-sunah lain semampu dia.

Selengkapnya kisah tentang Sujiatmi dapat disimak lewat tautan ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas