Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari Raya Nyepi 2020: Ini Sejarah dan 7 Rangkaian Acara Tradisi di Bali Saat Nyepi

Nyepi ini merupakan hari raya yang selalu diadakan setiap Tahun Baru Saka, dimaknai sebagai hari tanpa ada aktivitas seperti biasanya.

Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Hari Raya Nyepi 2020: Ini Sejarah dan 7 Rangkaian Acara Tradisi di Bali Saat Nyepi
TRIBUNPALU.COM/Muhakir Tamrin
Upacara dan sembahyang menyambut Hari Raya Nyepi di Pura Agung Wana Kertha Jagatnatha, Rabu (6/3/2019)-Hari Raya Nyepi 2020: Ini Sejarah dan 7 Rangkaian Acara Tradisi di Bali Saat Nyepi 

TRIBUNNEWS.COM - Hari ini, Rabu 25 Maret 2020 diperingati hari raya umat Hindu.

Nyepi ini merupakan hari raya yang selalu diadakan setiap Tahun Baru Saka.

Dilansir Balipedia.id, Hari raya umat Hindu, Nyepi jatuh pada hitungan Tilem Kesanga (IX) atau yang dipercayai sebagai hari penyucian dewa-dewa yang berasa di pusat Samudera yang membawa intisari amerta air hidup.

Seluruh umat Hindu melakukan pemujaan suci terhadap para dewa tersebut.

Hari raya nyepi ini berasal dari kata sepi, sunyi atau senyap.

Hari Raya nyepi ini sebenarnya merupakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan pada penanggalan kalender caka, sejak 78 Masehi.

Nyepi ini dimaknai sebagai hari tanpa ada aktivitas seperti biasanya.

Berita Rekomendasi

Semua kegiatan di Bali saat Hari Raya Nyepi ditiadakan, dan hampir semua tempat usaha dan pelayanan umum ditutup.

Tujuan dari Hari Raya Nyepi ini adalah untuk memohon kepada Sang Kuasa untuk menyucikan Bhuana Alit dan Bhuana Agung.

Bhuana Alit ini dimaknai sebagai alam manusia/microcosmos, sementara Bhuana Agung atau macrocosmos dimaknai sebagai alam semesta.

Hari Raya nyepi biasanya bersamaan dengan Hari Raya Waisak, ditetapkan sebagau hari libur nasional berdasarkan keputusan presiden Indonesia Nomor 3 tahun 1983 tanggal 19 Januari 1983.

Sejarahnya, Agama Hindu berasal dari india, dengan ajaran kitab suci Weda, yang bermula sejak awal masehi, dimana negara India dan wilayah sekitarnya digambarkan selalu mengaami knflik dan krisisi sosial yang berkepanjangan.

Tak jarang juga terjadi pertikaian antar suku-suku , menang kalah sudah menjadi biasa dalam pertikaian sosial antar kalangan.

Ini semua didasari oleh perebutan kekuasaan antar suku menyebabkan terombang-ambingnya kehidupan beragama kala itu.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas