Sembuh dari Corona, Yana Mulyana Imbau untuk Tak Sentuh Muka Ketika di Luar Rumah hingga Jaga Jarak
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana memberikan himbauan kepada seluruh masyarakat tanah air agar tak tertular virus Corona atau Covid-19.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana memberikan himbauan kepada seluruh masyarakat tanah air agar tak tertular virus Corona atau Covid-19.
Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, Minggu (29/3/2020).
Yana menuturkan memang lebih baik untuk berdiam diri dahulu di rumah saat situasi seperti ini.
Baca: Cerita Wakil Wali Kota Bandung Sembuh dari Corona, Berawal dari Curiga Karena Demam dan Batuk Kering
Atau bisa juga melakukan isolasi mandiri dengan tetap di dalam rumah hingga 14 hari lamanya.
Tindakan itu bisa dilakukan untuk meminimalisir penularan.
Yana menjelaskan, banyak orang yang terlihat sehat, namun ternyata ia sudah terjangkit virus Covid-19.
Dalam istilah kesehatan, bisa disebut juga carrier atau pembawa.
Bagi Yana, orang tersebut juga berbahaya.
Karena mampu menularkan Covid-19 ke orang lain tanpa disadari.
"Jadi kenapa harus 14 hari diam di rumah ternyata keliatannya cukup banyak orang yang dia merasa sehat," terang Yana.
"Padahal dia menjadi carrier."
"Itu yang sebetulnya bahaya, karena bisa menularkan orang lain tanpa dia sadar," tambahnya.
Baca: Yana Mulyana Sembuh Corona, Ungkap Ada Tekanan Psikologis namun Tetap Berpikir Positif & Berjuang
Baca: Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana Bagikan Kunci Kesembuhan dari Covid-19
Yana juga menganjurkan untuk tetap mengikuti aturan pemerintah.
Meskipun terpaksa ke luar rumah, ada beberapa saran yang disampaikan oleh Yana.
Pertama, tangan harus dalam kondisi bersih.
Kemudian, ketika berada di luar rumah jangan pernah untuk menyentuk muka sama sekali.
Yana juga menghimbau agar masyarakat dapat saling jaga jarak satu sama lain.
Lalu setelah kembali ke rumah, tanggalkan seluruh pakaian yang dipakai kemudian dicuci.
Orang yang habis bepergian ke luar rumah langsung mandi dan ganti baju yang bersih.
"Jadi penting sekali ikuti aturan pemerintah," ucap Yana
"Dan kalaupun terpaksa keluar rumah menurut saran saya tangan mah harus bersih."
"Jangan pernah menyentuh muka kalau sedang di luar rumah," imbuh dia.
Baca: Detri Warmanto Lakukan Rapid Test dan Hasilnya Negatif, Lusa akan Pastikan di RSPAD Gatot Soebroto
Baca: Jokowi Tetapkan Tahapan Baru Lawan Corona
"Tetap jaga jarak kemudian setelah pulang ke rumah baju, celana, sarung tangan, jaket cuci."
"Dan kita sebaiknya mandi, ganti baju yang bersih," tuturnya.
Sebelum dinyatakan positif, Yana sempat mengalami beberapa gejala.
Kala itu, ia merasa demam dan batuk.
Ia merasakan demam yang berbeda seperti biasanya.
Padahal ketika dilakukan cek suhu tubuh, hasilnya 36,5 derajat celcius.
Yana merasa badannya kala itu tak enak, meski hanya alami batuk kering.
Keadaan itu membuat Yana langsung mencari informasi lebih lanjut melalui media mengenai gejala dari Covid-19.
Dari situ kecurigaan Yana semakin tinggi dan memutuskan untuk melakukan pemeriksaan.
"Awalnya demam dan ada batuk, kemudian tes dan diketahui positif," jelas Yana.
"Perawatan 11 hari kurang lebih, tapi sebelumnya sudah isolasi di rumah karena agak curiga."
"Karena demamnya beda, nggak enak, sekitar 36,5 tapi nggak enak," ujar dia.
Baca: Contohkan Kengerian yang Terjadi karena Lockdown, Mahfud MD: Rebutan Senjata
Baca: UPDATE Daerah di Indonesia Tetapkan Semi Lockdown untuk Minimalisir Penularan Virus Corona
"Batuk kering, nggak ada flu, saya baca gejala-gejala, saya curiga aja," imbuhnya.
Selama menjadi pasien dan melakukan perawatan, Yana mengaku, merasakan adanya tekanan psikologis.
Sebagai pasien positif dan memiliki gejala, Yana harus diinapkan di ruang isolasi.
Tak terbayang dipikiran Yana bisa berada di ruang isolasi berukuran tiga kali tiga.
Dengan keadaan tangan harus diinfus serta mengonsumsi obat beragam jenis.
Makanan juga harus disesuaikan, seperti bubur.
Yana, selama lebih dari 11 hari di ruang isolasi pasti merasakan guncangan psikologis.
Terlebih berada di tempat yang sama dengan perlakuan monoton setiap hari.
"Kebayang di ruang tiga kali tiga, tangan diinfus," ungkap Yana.
Baca: 8 Artis dan Influencer Ikut Lawan Corona, Buat Galang Dana hingga Bagikan APD, Masker
"Obat banyak banget, makanan juga bubur, 11 hari lebih di tempat yang sama dengan perlakuan yang sama."
"Pasti ada tekanan psikologis," tambahnya.
(Tribunnews.com/Febia Rosada)