Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bahas Pemulangan WNI dari Berbagai Negara, Jokowi: Protokol Kesehatan Harus Ketat Dilakukan!

Bahas pemulangan WNI dari berbagai negara, Presiden Jokowi menekankan adanya protokol kesehatan yang ketat.

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Bahas Pemulangan WNI dari Berbagai Negara, Jokowi: Protokol Kesehatan Harus Ketat Dilakukan!
Tangkap layar channel YouTube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat rapat terbatas di Istana Bogor melalui video conference pada Selasa (31/3/2020) 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengintruksikan jajarannya untuk perketat lalu lintas batas di tengah pandemi Covid-19.

Hal ini terkait pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) dari berbagai negara.

Jokowi tidak melarang mereka untuk pulang, namun dirinya menekankan adanya protokol kesehatan yang ketat.

Pernyataan ini Jokowi sampaikan saat membuka rapat terbatas (Ratas) yang dikutip dari YouTube Kompas tv, Selasa (31/3/2020).

"Prinsip pertama yang kita pegang adalah bagaimana kita melindungi para WNI yang kembali dan melindungi masyarakat yang berada di Tanah Air," ujar Jokowi.

"Karena itu sekali lagi saya ingin menekankan yang pertama protokol kesehatan harus terus ketat dilakukan, baik di airport, di pelabuhan, di pos lintas batas," jelasnya.

Presiden Jokowi dalam Ratas Penanganan Arus Masuk WNI dan Pembatasan Perlintasan WNA
Presiden Jokowi dalam Ratas Penanganan Arus Masuk WNI dan Pembatasan Perlintasan WNA (Tangkap layar channel YouTube Sekretariat Presiden)

Lebih lanjut Jokowi menuturkan bagi mereka yang setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan tidak memiliki gejala Covid-19, diizinkan untuk pulang ke daerah masing-masing.

BERITA TERKAIT

Namun harus tetap melaksanakan isolasi menadiri mengingat status mereka menjadi orang dalam pemantauan (ODP).

"Kemudian mungkin bagi yang tidak ada gejala bisa dipulangkan ke daerah masing-masing tetapi statusnya adalah ODP," kata Jokowi.

"Jadi setelah sampai di daerah betul-betul kita harus menjalankan protokol isolasi secara mandiri dengan penuh disiplin," tegasnya.

Baca: Jokowi Minta Ada Aturan Lalu Lintas WNA untuk Antisipasi Corona Masuk Indonesia

Sementara bagi yang memiliki gejala harus dilakukan proses isolasi di rumah sakit yang telah disiapkan oleh pemerintah misalnya di Pulau Galang.

Melihat adanya pergeseran episentrum dari Covid-19, Jokowi mengimbau jajarannya untuk dapat mengendalikan mobilitas antar negara.

"Satu minggu terakhir kita lihat episentrum dari Covid-19 ini sudah beralih, sebelumnya di Tiongkok saat ini berada di Amerika Serikat dan Eropa." kata Jokowi.

"Prioritas kita saat ini bukan hanya mengendalikan arus mobilitas orang anatar wilayah di dalam negeri, tetapi juga harus bisa mengendalikan mobilitas antar negara yang beresiko membawa imported cases," jelasnya.

Pertama kata Jokowi, arus kembalinya WNI dari beberapa negara terutama dari Malaysia betul-betul perlu dicermati.

Baca: Diprediksi Ribuan Orang Akan Tiba, Jokowi Bolehkan WNI dari Luar Pulang ke Indonesia, Ada Syarat Ini

Karena menurutnya kemungkinan akan ada ratusan ribu atau bisa jutaan WNI yang akan pulang ke tanah air.

"Saya menerima laporan dalam beberapa hari ini ada kurang lebih 3.000 pekerja imigran yang kembali dari Malaysia," ujarnya.

Jokowi menambahkan selain pekerja imigran dari luar negeri, pihaknya juga akan memperhatikan WNI yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) dan bertugas di luar Indonesia.

"Selain pekerjaan migran di Malaysia kita juga harus mengantisipasi kepulangan para kru kapal. Pekerjaan ABK di kapal, diperkirakan ada 10 ribu hingga 11 ribu ABK," imbuhnya.

Sehingga Kepala Negara ini meminta agar disiapkan dan direncanakan tahapan-tahapan untuk men-screening ABK tersebut.

Update Covid-19 Secara Global pada Selasa, 31 Maret 2020

Penyebaran pandemi virus corona (Covid-19) terus bertambah untuk berbagai negara di dunia.

Setidaknya virus yang pertama kali mewabah di Wuhan, China ini telah menyebar di 202 negara.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menyatakan, wabah virus corona sebagai pandemi global, sejak Kamis (11/3/2020), lalu.

Merujuk dari data worldometers, hingga Selasa (31/3/2020) pukul 13.00 WIB, kasus infeksi Covid-19 di dunia telah mencapai 785,855.

Sementara untuk korban meninggal bertambah 43 orang, sehingga  total ada 37,826 kasus kematian akibat Covid-19.  

Kendati demikian tercatat sebanyak 165,659 orang dinyatakan berhasil sembuh.

Dari laporan tiap negara, Amerika masih menjadi negara tertinggi yang terpapar virus mematikan ini dengan 164,266 kasus.

Baca: Ekonomi Indonesia Tahun Ini Diprediksi Hanya Tumbuh 2,1 Persen karena Virus Corona

Disusul Italia dengan kasus positif sebanyak  101,739, dan Spanyol terdapat  87,956 kasus. 

Namun untuk angka kematian, Italia dan Spanyol memiliki jumlah kasus yang meninggal tertinggi dan telah melebihi data di China.

Hingga hari ini, kasus kematian di Italia sebanyak 11,591dan Spanyol 7,716.

Sementara China berada di urutan ketiga dengan jumlah angka kematian tertinggi yakni 3,305 kasus.

Untuk Indonesia hingga Senin (30/3/2020) pukul 12.00 WIB,  jumlah pasien positif Covid-19 sudah mencapai 1.414 kasus.

Jumlah ini bertambah sebanyak 129 pasien dalam waktu 24 jam terakhir.

Tercatat 75 orang di Indonesia berhasil sembuh dari Covid-19, sementara sebanyak 122 pasien meninggal dunia.

Jumlah kasus Indonesia berada di bawah Arab Saudi yang memiliki 1,453 kasus dengan angka kematian delapan orang.

(Tribunnews.com/Isnaya)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas