Paramedis yang Meninggal Saat Tangani Pasien COVID-19 Layak Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan
Semua harus ingat, pahlawan kesehatan justru menjaga keselamatan masyarakat dibandingkan dengan keselamatan dirinya
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sultan Baktiar Najamudin, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia mendorong para medis yang meninggal dunia saat menangani COVID-19 dimakamkan di makam taman pahlawan.
"Jika dianggap sebagai perang, alangkah baiknya kita menempatkan para medis yang gugur dalam menjalankan tugas mulia ini kita hormati sebagai pahlawan kesehatan dan kita makamkan di makam pahlawan," kata Sultan Baktiar Najamudin dalam keterangan pers, Kamis (9/4/2020).
Apalagi kita sepakat situasi saat ini corona adalah musuh bersama, berarti semua juga sepakat tenaga medis, perawat dan dokter adalah para pejuang dan pahlawan.
Kalaupun tidak di taman makam pahlawan, kata dia bisa dimakamkan di tempat pemakaman khusus untuk pahlawan kesehatan yang nantinya akan dijadikan monument/memorial untuk mengingkatkan betapa gigihnya para pahlawan kesehatan kita.
Ini agar semua ingat betapa keselamatan masyarakat lebih dia utamakan dibandingkan dengan keselamatan dirinya.
"Tempat khusus ini juga untuk menghilangkan stigma di masyarakat tentang jasad orang-orang yang meninggal karena wabah corona sehingga ada beberapa kelompok masyarakat yang menolak daerahnya dijadikan kuburan mereka," katanya.
Hadirnya Monumen/Memorial ini juga kelak untuk mengingatkan kepada kita semua, bagaimana cara bersikap terhadap suatu wabah.
"Dan betapa solidaritas, gotong royong, persatuan dan kesatuan perlu terus kita pupuk sebagai bekal abadi kita sebagai bangsa yang besar," katanya.
Hingga Minggu lalu, berdasarkan data dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) total terdapat 24 dokter dan dokter gigi yang meninggal terkait Covid-19, .
Informasi yang diterima PB IDI, setidaknya ada 18 dokter yang dilaporkan meninggal karena positif Covid-19 dan PDP Covid-19.