Singgung Nasib Rakyat Miskin karena Virus Corona 'Demokratis', Refly Harun: Ganteng Jelek Bisa Kena
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun buka suara soal pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) DKI Jakarta yang dimulai Jumat (10/4/2020).
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNNEWS.COM - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun buka suara soal pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) DKI Jakarta yang dimulai pada Jumat (10/4/2020).
Dilansir TribunWow.com, Refly Harun menyebut pemerintah seharusnya memberikan jaminan kebutuhan pokok jika ingin warga tak keluar rumah.
Bahkan, ia menyebut Virus Corona ini sebagai virus demokratis.
Lantas, apa maksud ucapan Refly Harun?
Melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Rabu (8/4/2020), Refly Harun menyebut ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan PSBB.
Satu di antaranya adalah dampak yang ditimbulkan pada masyarakat kalangan bawah.
"Kita harus membedakan dua hal ya, pertama adalah Covid itu sendiri, yang kedua adalah akibat dari penyebaran virus ini," kata Refly.
"Yang di-address pemerintah adalah dampak, mereka terutama yang rentan."
Refly menyatakan, masyarakat kalangan bawah akan semakin kesulitan memenuhi kebutuhan jika PSBB dilakukan.
"Misalnya mereka secara ekonomi tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari," ujar Refly.
"Tapi kan tetap, permasalahannya adalah Covid-nya itu sendiri harus diperangi."