HOAX! Info Angin Utara Bawa Wabah Penyakit Selama 3 Hari, Ini Penjelasan BMKG
Di media sosial, beredar info angin utara menuju selatan membawa wabah penyakit selama tiga hari. BMKG dan LAPAN kompak bilang HOAX!
Penulis: Sri Juliati
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Media sosial tengah dihebohkan adanya kabar akan ada angin yang membawa wabah penyakit.
Selama tiga hari, angin yang membawa wabah penyakit itu akan bergerak dari utara menuju selatan.
Masyarakat diimbau memakai masker dan tidak keluar rumah selama tiga hari ke depan.
Informasi ini beredar melalui pesan singkat WhatsApp hingga media sosial lain.
Baca: BMKG: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Hari Ini, 10 April 2020, 14 Wilayah Berpotensi Hujan & Angin
Baca: BMKG: Peringatan Dini Hari Ini, Jumat 10 April 2020, Waspada Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah
Berikut narasi dari pesan berantai yang tersebar lewat media sosial:
"Dear All "URGENT"
Sebagai informasi dari Bpk Dir-1...
Bahwa 3 hari kedepan diusahakan seluruh anggota keluarga masing2 di Rumah... untuk tidak keluar rumah, walau hanya untuk berjemut, kalau tidak sangat terpaksa..
Karena dalam 3 hari kedepan Arus angin dari Utara ke arah Selatan yang membawa wabah (penyakit) akan melewati Indonesia menuju Australian..
Tolong diinformasikan kepada teman2 yang tidak ada di grup ini...
Terima kasih.."
Baca: Kasus Penyebaran Hoax Meningkat Selama Wabah Virus Corona
Baca: [HOAX] Kabar Pasien Positif Corona asal Belanda Sempat Dirawat di Malang Bulan Januari, RS Membantah
Penjelasan BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) segera mengonfirmasi kabar yang beredar soal angin utara membawa wabah penyakit.
BMKG menyebut, informasi itu HOAX alias bohong.
Dalam pernyataan yang dikutip Tribunnews.com dari situs resminya, BMKG tegas mengatakan, informasi tersebut bukan berasal dari BMKG.
Pun isi pesan yang hoax serta tidak dapat dipertanggungjawabkan.
BMKG juga menegaskan, saat ini sebagian besar wilayah Indonesia sedang berada pada peralihan musim hujan menuju musim kemarau.
Sehingga sirkulasi angin tidak lagi didominasi angin dari utara (dari Benua Asia).
Bahkan di beberapa wilayah di bagian selatan Indonesia kini sudah mulai berhembus angin dari timur - selatan (dari Benua Australia).
Penjelasan LAPAN
Hal senada juga disampaikan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Lewat akun Instagram resminya, LAPAN menyebut, informasi adanya angin utara yang membawa wabah penyakit, adalah informasi hoax.
"Tidak benar pada 10-12 April akan terjadi angin dari utara ke selatan yang kuat dan membawa wabah penyakit," kata Peneliti Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (PSTA) LAPAN, Erma Yulihastin.
Pasalnya, berdasarkan prediksi Satellite-based Disaster Early Warning System (Sadewa) LAPAN, angin selama tiga hari mendatang tidak didominasi oleh angin utara.
Selain itu, hingga saat ini belum ada penelitian yang mengaitkan wabah penyakit dengan angin lintas-benua dan lautan (angin monsun).
Erma juga bilang, virus tidak ditularkan melalui udara.
Namun, melalui droplets yang jarak jangkaunya pendek.
"Yang berbahaya adalah transmisi dari orang ke orang," kata dia.
Bagi masyarakat yang ingin mengetahui pergerakan angin, dapat mengunjungi laman sadewa.sains.lapan.go.id.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)