Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Dokter yang Bertugas Tangani Pasien Corona di Wisma Atlet, Sudah 3 Pekan Tak Bertemu Keluarga

Tak hanya itu ia juga rutin melakukan olahraga di waktu ia tidak sedang bertugas guna meningkatkan imunitas tubuhnya.

Penulis: Mafani Fidesya Hutauruk
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Cerita Dokter yang Bertugas Tangani Pasien Corona di Wisma Atlet, Sudah 3 Pekan Tak Bertemu Keluarga
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Petugas dari TNI sedang mendata kendaraan keluar masuk Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (3/4/2020). Jumlah pasien terkait wabah virus corona (Covid-19) yang dirawat di RS Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet masih terus bertambah. Hingga saat ini ada 453 orang yang dirawat di rumah sakit tersebut. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Mafani Fidesya Hutauruk

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wisma Atlet Kemayoran di  Jakarta resmi digunakan untuk merawat pasien corona atau covid-19.

Para tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat tekun merawat sekitar 700 pasien di RS Darurat tersebut.

Koordinator Dokter Umum di RS Darurat Wisma Atlet, Letda Laut Kesehatan Tommy Antariksa menceritakan pengalamannya selama 3 minggu menjadi tenaga kesehatan di sana.

Kepada Tribunnews.com, Kamis (16/04/2020) dokter Tommy tidak hanya bercerita tentang suka dan duka yang ia rasakan.

Dirinya juga bercerita tentang bagaimana menjaga kesehatannya agar tetap fit merawat para pasien di sana.

"Sudah merawat di RS Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet selama 3 minggu," ucap Dokter Tommy Antariksa saat dihubungi oleh Tribunnews.com.

Berita Rekomendasi

Dia bercerita kalau dirinya dan tenaga kesehatan lainnya bahkan tinggal tidak jauh dari RS Darurat Covid-19 itu.

Menurut penuturannya para tenaga medis masih tinggal di lingkungan sekitar wisma atlet namun di tower yang berbeda.

Dokter Tommy Antariksa menceritakan pengalaman yang tidak terlupakan selama merawat pasien di sana.

Sehari-harinya dia sibuk ditambah harus selalu menggunakan pakaian APD yang menutup seluruh tubuh sekitar 8 jam.

"Hectic (sangat sibuk) dengan aktivitas di balik baju hazmat minimal 8 jam," ucapnya menceritakan aktivitas di sana.

Para tenaga kesehatan tak hanya wajib menggunakan baju hazmat melainkan wajib memakai kacamata pelindung, sarung tangan dan sepatu khusus.

Hazardous material suit (baju hazmat) yang dipakai para tenaga kesehatan dapat berfungsi untuk melindungi diri dari virus.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas