Apresiasi Tayangan Belajar dari Rumah di TVRI
Nadiem menyampaikan guru atau orangtua dapat menggunakan momen belajar di rumah untuk mencoba hal-hal baru dalam belajar
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah resmi meluncurkan program Belajar dari Rumah yang ditayangkan di TVRI sebagai alternatif belajar di tengah pandemi Coronavirus Disease (Covid-19).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan guru atau orangtua dapat menggunakan momen belajar di rumah untuk mencoba hal-hal baru dalam belajar.
"Ini adalah proses pembelajaran bersama. Kami menyadari kondisi pembelajaran ini jauh dari sempurna namun kami ingin memastikan kualitas pembelajaran tidak terkorbankan. Agar siswa di rumah punya suplai informasi dan pembelajaran," dikatakan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim dalam telekonferensi dengan media di Jakarta, Rabu (15/4) yang lalu.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bogor, Fahrudin memberikan apresiasi terhadap tayangan belajar dari rumah melalui media televisi.
Menurutnya, tayangan pembelajaran dari rumah sangat membantu semua peserta didik dan tenaga pengajar karena bisa dijangkau oleh semua kalangan.
Baca: Datangi Rumah Murid UNtuk Mengajar, Guru di Garut Dapat Penghargaan Dari Polisi
"Kalau saya lihat, jadi walaupun siswa tidak punya pulsa, para siswa tetap bisa belajar di rumah dan anak-anak juga merasa enjoy. Jadi mereka belajar di rumah itu gak sendirian kalau nonton TV," ungkap Fahrudin dalam wawancara yang dilakukan Kamis (16/4) yang lalu melalui sambungan telepon.
Materi yang disajikan dalam program Belajar dari Rumah juga dinilai cukup merata, baik dari sisi jenjang maupun substansinya.
"Semua merata, jadi baik sekolah A sekolah B sekolah C semua merata. Jadi saya sangat mengapresiasi itu dan program ini sangat membantu," kata Fahrudin.
Ia juga menilai, program Belajar dari Rumah ini juga mendidik kedisiplinan.
Baca: Jokowi Larang Masyarakat Mudik Mulai 24 April 2020 di Tengah Situasi Pandemi Corona
Meski tidak masuk sekolah, tetapi peserta didik memiliki jadwal rutin untuk belajar di rumah masing-masing dengan bimbingan orang tua dan guru.
"Jam 8.30 harus di depan TV udah harus di depan TV, enggak bisa telat. Jadi kayak sekolah aja, nggak ada yang lain yang kayak begini. Jadi jadwalnya kayak sekolah aja. Ini bagus lah,” ungkap Fahrudin.
Saat ini, Kemendikbud bekerja sama dengan UNICEF melakukan kegiatan evaluasi program Belajar dari Rumah melalui survei menggunakan sms dan formulir dalam jaringan (daring). Evaluasi ini akan dilakukan secara berkala selama tiga bulan.
"Sms kita sebar kepada sekitar 3.000 responden guru diprioritaskan di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal. Bapak dan ibu guru bisa mengisi survei melalui telepon seluler mereka. Tenang saja, tidak dikenakan biaya alias mengisi survei ini gratis," ujar Evy Mulyani, Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Senin (20/04).
Selain itu, Kemendikbud juga menyebarkan formulir daring untuk mendapatkan masukan atas pelaksanaan program Belajar dari Rumah.
Baca: 7 Tips Mencegah Kulit Kering saat Berpuasa, Perhatikan Asupan Makanan saat Sahur dan Buka!
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.