Laporan wartawan Tribunnews.com, Mafani Fidesya Hutauruk

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA– Mewabahnya Covid-19, berdampak pada sistem kerja birokrasi pemerintahan, termasuk pada pelayanan publik.

Sejumlah Mal Pelayanan Publik (MPP) telah menutup layanan tatap muka dan beralih ke pelayanan daring atau online.

Mal pelayanan publik tersebut antara lain MPP Sidoarjo, MPP Badung, dan MPP Banyuwangi.

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) mengapresiasi komitmen mereka yang tetap memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.

Baca: Jalani Ramadan di Kampung Halaman, Sprinter Zohri Bisa Nikmati Gulai Ayam Kesukaannya

Baca: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Wilayah Makassar Ramadhan 2020/1441 H Lengkap Selama Satu Bulan

“Di masa pandemi Covid-19, dengan tantangan yang ada mungkin muncul ide-ide kreatif atau inovasi baru sehingga pelayanan dapat dilaksanakan dengan baik,” ungkap Deputi bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa, Jumat (24/4/2020).

Hal tersebut disampaikan Diah Natalisa dalam video conference terkait sharing session MPP.

Video Conference yang bertopik layanan di tengah pandemi Covid-19 itu dilakukan bersama sembilan perwakilan MPP di Wilayah II, Rabu (22/04/2020).

Sembilan MPP tersebut yakni MPP Provinsi DKI Jakarta, MPP Kota Surabaya, MPP Kabupaten Banyuwangi, dan MPP Kota Denpasar.

Kemudian diikuti juga oleh MPP Kabupaten Karangasem, MPP Kabupaten Badung, MPP Kabupaten Sidoarjo, MPP Kabupaten Probolinggo, dan MPP Kota Samarinda.

MPP Sidoarjo

Sebagai salah satu penyelenggara pelayanan publik di daerah penyokong perekonomian, kondisi MPP Sidoarjo saat ini sangat berbeda dibandingkan sebelum adanya wabah Covid-19.

Sebelumnya, MPP Sidoarjo sudah bergabung dengan 24 instansi dan terdapat 177 jenis layanan dengan rata-rata pengunjung yang datang per hari sebanyak 500 hingga 600 orang.

Sejak pandemi Covid-19, upaya pencegahan Covid-19 terus dilakukan oleh MPP Sidoarjo.