Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Memanfaatkan Geoportal untuk Menghadirkan Berbagai Informasi Valid Terkait Covid-19

Pemanfaatan teknologi geospasial memang sangat tepat untuk digunakan pada situasi darurat seperti sekarang ini

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Memanfaatkan Geoportal untuk Menghadirkan Berbagai Informasi Valid Terkait Covid-19
Freepik
ilustrasi virus corona 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Saat menyaksikan siaran televisi mengenai  berita terbaru kasus virus corona (covid-19),  baik di Indonesia maupun dunia, misalnya tentang jumlah pasien yang terinfeksi maupun yang meninggal tentunya membuat kita bertanya bagaimana cara mengumpulkan data secara realtime dan cepat.

Mungkin yang kita pahami, BNPB mengumpulkan, menghitung jumlah lalu diinformasikan kepada publik oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto.

Mengumpulkan data-data seluruh Indonesia apalagi dilaporkan secara real time  tentunya bukan pekerjaan yang mudah sehingga tidak mungkin dilakukan secara secara manual.

Ini baru levelnya nasional, bagaimana kalau yang dikumpulkan data-data dari seluruh dunia seperti yang dilakukan Universitas John Hopkins dan WHO dan digunakan sebagai rujukan seluruh dunia?

Padahal ketersediaan data dan informasi dari pihak yang berwenang untuk seluruh otoritas lokal dan masyarakat sangat penting dalam merencanakan tindakan pencegahan demi mencegah penularan virus sehingga diperlukan data yang akurat.

Baca: VIRAL Seorang Laki-laki Duduk di Trotoar Cari Pekerjaan Kena Dampak Corona: Bingung Harus ke Mana

Baca: Menengok Batik Toeli Laweyan Solo, Usaha Batik dengan Pekerja Tuna Rungu yang Produksi Masker Batik

Untuk di Indonesia, tidak banyak yang tahu, ribuan data atau informasi yang diperoleh itu sebenarnya diolah dari data-data yang akurat yaitu sebuah Geoportal yang diibuat oleh Pusat Dukungan Darurat Geospasial (ESSC) yang dibuat oleh Esri Indonesia.

Pusat Dukungan ini sebelumnya telah memberikan upaya tanggap darurat dan upaya bantuan dengan teknologi dan keahlian geospasial jika terjadi keadaan darurat nasional, termasuk gempa Palu-Donggala, tsunami, letusan Gunung Agung pada 2017 dan banjir Jakarta baru-baru ini.

BERITA TERKAIT

Geoportal COVID-19 ditujukan untuk membantu pemerintah daerah dan masyarakat dalam mengambil tindakan pencegahan terhadap penyebaran virus di negara ini.

Pemanfaatan teknologi geospasial memang sangat tepat untuk digunakan pada situasi darurat seperti sekarang ini.

Setelah data dikumpulkan dan diolah oleh maka setelah jadi dibuat format melalui aplikasi GIS (Sistem Informasi Geospasial) yang saji.

Baca: Amalan Bulan Ramadhan 2020/1441 H di Tengah Wabah Covid-19, Ibadah Salat 5 Waktu hingga Bersedekah

Baca: Jalani Ramadan di Kampung Halaman, Sprinter Zohri Bisa Nikmati Gulai Ayam Kesukaannya

Nah, aplikasi GIS ini yang menjadi rujukan atau diumumkan oleh pihak berwenang seperti BNPB dan data BNPB yang menjadi rujukan media massa melaporkan angka kasus pandemi covid-19.

Nampak di data adalah pola penyebaran, model hingga prediksi bahkan data-data detil mengenai rumah sakit rujukan.

Berdasarkan pengolahan data dapat diketahui imbas virus corona bagi dunia bisnis, misalnya dampak ekonomi misalnya jumlah orang terkena PHK atau kehilangan pekerjaan.

 "Kami menyediakan data dalam bentuk format atau desain yang mudah dipahami. Data yang diperoleh siap pakai dan menggunakan sumber-sumber resmi yang akurat.  Saat seperti sekarang ini , ketersediaan data dan informasi dari pihak yang berwenang untuk seluruh otoritas lokal dan masyarakat sangat penting dalam merencanakan tindakan pencegahan dan langkah penting selanjutnya, " kata Dr Achmad Istamar, CEO Esri Indonesia

Melalui GIS  informasi yang disediakan  juga dapat membantu para pebisnis di dalam pengambilan keputusan bisnis misalnya dapat memantau karyawannya apakah tinggal di salah satu daerah penyebaran virus sampai menilai potensi bisnis outlet cabang bisnis mereka.

Aplikasi ini bersifat dinamik yang berarti berkembang dari waktu ke waktu.

Tidak hanya BNPB dan Universitas John Hopkins, platform Esri ini dimanfaatkan pemerintah AS dan  Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Selama masa pandemic ini, Esri Indonesia memberikan program gratis selama 6 bulan kepada komunitas.

“Saat ini komunitas juga berperan penting untuk lebih mengkomunikasikan hal-hal penting yang harus diperhatikan oleh masyarakat selama pandemic,” tambah Dr. Achmad.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas