Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Modus Mudik Naik Truk dan Kontainer, Kakorlantas : Bahaya Kurang Oksigen dan Tertular Corona

Istiono menekankan masyarakat juga harus memperhatikan bahayanya jika tetap nekat mudik menumpang truk maupun kontainer.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Modus Mudik Naik Truk dan Kontainer, Kakorlantas : Bahaya Kurang Oksigen dan Tertular Corona
Theresia Felisiani/Tribunnews.com
Kakorlantas Polri Irjen Istiono 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - ‎Belakangan viral di foto maupun video aksi mudik warga yang memanfaatkan truk maupun kontainer.

Berbondong-bondong, warga naik ke dalam truk dan kontainer demi mengelabuhi petugas agar lancar mudik ke kampung halaman.

Diketahui kendaraan barang lolos dari pemeriksaan dan titik pe‎nyekatan yang dibuat selama Operasi Ketupat 2020 baik di jalan tol maupun arteri non tol.

Baca: Kapten Persis Solo Minta Dukungan Pemain Soal Pemecatannya

Baca: Melati Daeva Oktavianti Merasa Penampilannya Masih Kurang Stabil

Baca: VIRAL Harga Masker Mulai Normal, Penimbun Disebut Rugi Miliaran, Ekonom: Salah Sendiri Menimbun

Sementara mudik menggunakan motor, mobil pribadi, mininus, hingga bus AKAP sudah dilarang. Kereta Api jarak jauh hingga penerbangan juga tidak beroperasi.

Lantas bagaimana komentar Kakorlantas Polri, Irjen Istiono menanggapi hal ini? Dia menjawab memang ada banyak modus para pemudik untuk lolos dari pemeriksaan petugas.

Istiono menekankan masyarakat juga harus memperhatikan bahayanya jika tetap nekat mudik menumpang truk maupun kontainer.

Berita Rekomendasi

"Modusnya macam-macam. Ada yang naik truk, kontainer. Ya kami periksa, saya takutkan mereka lemas kekurangan oksigen," tegasnya di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (28/4/2020).

Tidak hanya itu, tetap mudik naik truk dan kontainer bersama pemudik lain pastinya berdesakan, tidak memperhasilan jaga jarak sehingga rentan tertular virus corona.

"Kedua kalau pakai truk dan kontainer. Kemudian tertular corona sangat bahaya karena berdesakan di dalam. Sampai kampung malah menularkan orang tua dan saudara," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas