Pendaftar Kartu Pra Kerja Tembus 8,4 Juta Orang
Denni Puspa Purbasari menyatakan hingga Selasa (28/4/2020) siang sebanyak 8,4 juta orang telah mendaftar program Kartu Pra Kerja.
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Pra Kerja, Denni Puspa Purbasari menyatakan hingga Selasa (28/4/2020) siang sebanyak 8,4 juta orang telah mendaftar program Kartu Pra Kerja.
Hal ini disampaikan Denni dalam konferensi pers di Graha BNPB, Selasa.
"Sampai dengan hari ini jumlah pendaftar lewat situs www.prakerja.go.id mencapai 8,4 juta orang," ujarnya yang dikutip dari YouTube BNPB Indonesia.
Denni menuturkan peserta yang mengikuti program Kartu Pra Kerja gelombang I juga telah mendapat transfer dana sebesar Rp 3,5 juta dari pemerintah.
Dimana Rp 1 juta dari dana tersebut didedikasikan khusus untuk membeli pelatihan sesuai dengan yang peserta inginkan.
Denni juga mengungkapkan terdapat 2000 jenis pelatihan yang dpaat dipilih melalui delapan platform digital yang telah disiapkan oleh pemerintah.
"Nah pada gelombang pertama pendaftaran telah ditetapkan penerima sebesar 168.111 orang dan mereka sudah ditransfer saldo virtual account masing-masing senilai Rp 3.550.000," kata Denni.
"Uang yang Rp 1 juta itu silahkan teman-teman ataupun masyarakat yang telah menerima Kartu Pra Kerja ini untuk memilih dan membandingkan aneka paket pelatihan yang ada di 8 digital platform," jelasnya,
"Disini penting untuk diketahui bahwa digital platform ini hanya pasarnya tapi pedagangnya di situ ada total 233 lembaga pelatihan," imbuhnya.
"Dimana mereka telah menyediakan pelatihan yang jumlahnya mencapai 2000 jenis pelatihan," ungkapnya.
Baca: Pendaftaran Kartu Pra Kerja Gelombang III Telah Dibuka Mulai Senin, 27 April 2020, Berikut Caranya
Baca: Panduan Swafoto untuk Mendaftar Kartu Pra Kerja, Segera Login di www.prakerja.go.id
Lebih lanjut Denni menjelaskan pelatihan tersebut dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan, harganya kompetitif dan yang dikira paling memberikan manfaat bagi peserta.
"Jadi misalnya kalau pelatihannya Rp 150 ribuan maka penerima Kartu Pra Kerja itu bisa membeli pelatihan sampai 7 modul," jelasnya,
Dalam kesempatan itu, Denni juga mengingatkan kembali bahwa dana Rp 1 juta dapat hangus atau kadaluwarsa jika tidak dipergunakan hingga 31 Desember 2020.
"Jangan lupa bahwa uang Rp 1 juta ini akan expired-nya 31 Desember 2020," tegasnya.
Kemudian Denni menjelaskan, para peserta yang telah menyelesaikan pelatihan pertama akan mendapat intensif sebesar Rp 600 ribu per bulan.
"Pelatihan itu dapat diselesaikan satu persatu, tetapi khusus untuk pelatihan yang pertama begitu selesai dapat meng-klaim insentif pasca penuntasan pelatihan yang besarnya Rp 600 ribu perbulan selama 4 bulan," ucapnya.
"Intensif ini akan ditransfer ke rekening bank atau rekening digital wallet maupun e wallet dari masing-masing peserta," imbuhnya.
Baca: Cara Ikut Pelatihan Online Kartu Pra Kerja, Bisa Lewat prakerja.kemnaker.go.id
Baca: Lolos Kartu Prakerja, Simak Cara Ikut Pelatihan Online hingga Daftar Harga Paketnya
Ia juga menuturkan intensif Rp 600 ribu ini dapat digunakan oleh para peserta untuk membeli apa saja sesuai kebutuhan mereka.
"Insentif itu bisa dipakai untuk apa saja, baik untuk membeli beras, membayar listrik, atau yang lainnya," kata Denni.
"Insentif ini lah yang disebut oleh Bapak Presiden dengan semi Bansos," jelasnya,
Kendati demikian, Denni berharap para penerima Kartu Pra Kerja setelah mengikuti pelatihan pertama akan dapat terus mengikuti pelatihan lainnya.
"Karena misi dari program Kartu Pra Kerja ini menjadikan masyarakat Indonesia sebagai bangsa pembelajar," tegasnya.
"Istilahnya ada ketagihan belajar untuk improve ourself, belajar sepanjang hayat adalah apa yang ingin kita capai dalam program Kartu Pra Kerja," imbuhnya. (*)
(Tribunnews.com/Isnaya)