Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengusaha Jamu Kecewa, Satgas Lawan Covid-19 DPR Impor Jamu dari China

Ketua GP Jamu Dwi Ranny Pertiwi mengatakan, sebagai orang Indonesia dan Ketua GP Jamu, terus terang keberatan dengan importasi produk jamu

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
zoom-in Pengusaha Jamu Kecewa, Satgas Lawan Covid-19 DPR Impor Jamu dari China
ist
Ketua GP Jamu Dwi Ranny Pertiwi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gabungan Pengusaha (GP) Jamu kecewa dengan Satgas Lawan Covid-19 DPR telah mengimpor jamu dari China dalam jumlah besar untuk penanganan pasien covid-19.

Ketua GP Jamu Dwi Ranny Pertiwi mengatakan, sebagai orang Indonesia dan Ketua GP Jamu, terus terang keberatan dengan importasi produk jamu yang dilakukan Satgas Lawan Covid-19 DPR dari negeri Tirai Bambu.

"Saya tahu formula yang ada di dalam jamu impor itu, yang diberikan Satgas DPR, kami juga bisa membuatnya," ujar Dwi saat rapat virtual dengan Komisi VI DPR, Jakarta, Senin (27/4/2020).

Baca: Perjalanan Karir Anggota KPAI Sitti Hikmawatty, Pernyataannya Tuai Kontroversi, Dipecat Tak Hormat

Baca: Fairid Naparin, Wali Kota Palangkaraya Minta Doa Usai Positif Virus Corona, Bagaimana Kondisinya?

"Terus terang kami keberatan, bahwa jamu kami di Indonesia tidak dianggap oleh Satgas DPR, saya mohon segera dikoreksi," sambung Dwi.

Dwi menyebut, kegiatan impor jamu dari China yang dilakukan Satgas Lawan Covid-19 DPR, tidak melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) maupun industri jamu dalam negeri.

"Jadi di sini bukan dari segi materi, tapi penghargaan kepada industri jamu, bahwa jamu kami bisa dipakai. Saya agak senewen dan agak emosi, tapi ini demi anggota saya dan jamu Indonesia," papar Dwi.

Berita Rekomendasi

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Inggrid Tania menyampaikan, produk jamu yang diimpor dari China sampai saat ini belum ada uji klinis, tetapi hanya berdasarkan testimoni dari pasien covid-19.

"Di China baru berupa testimoni dari pasien yang menerima obat tradisional dan menyatakan kesembuhan, kemudian dicatat pemerintah China," ucap Inggrid.

Menurutnya, dari testimoni tersebut, akhirnya pemerintah China melakukan produksi secara besar dan dijual ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Inggrid mengaku telah mengkaji dari berbagai jurnal dari China, ternyata jamu yang didonasikan ke rumah sakit rujukan oleh Satgas Lawan Covid-19 DPR adalah jamu masuk angin.

Dalam hal ini dapat mengatasi seseorang yang mengalami keluhan meriang, kembung, dan lainnya.

"Kalo saya lihat jamu Indonesia masuk anginnya banyak, kenapa harus pake ini," kata Inggrid.

Sementara, Anggota Komisi IV DPR Andre Rosiade menyebut jamu yang diimpor memiliki 15 kandungan yang 13 bahan bakunya dari lokal dan dua harus diimpor dari China.

Adapun jamu tersebut diracik di dalam negeri oleh dokter Traditional Chinese Medicine (TCM) yang punya izin dari Kementerian Kesehatan.

"Kenapa Satgas lawan covid DPR-RI rekomendasi itu karena herbal Vit teruji bisa menyembuhkan. Salah satu pimpinan DPR bersama enam anggota keluarga terpapar corona, setelah minum itu herbal Vit-19 sembuh," ujarnya.

"Ini adalah aksi spontan tanpa menggunakan APBN dan meringankan beban. Kami bagikan secara gratis dan tidak ada maksud untuk mengganggu industri jamu Indonesia," sambung Andre.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas