BMKG Catat 2 Gempa Guncang Pangandaran dan Melonguane pada Jumat Malam
BMKG mencatat gempa mengguncang wilayah Pangandaran dan Melonguane, Sulawesi Utara pada Jumat (1/5/2020) malam.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa mengguncang wilayah Pangandaran dan Melonguane, Sulawesi Utara pada Jumat (1/5/2020) malam.
Dikutip Tribunnews.com dari Twitter @infoBMKG, gempa berkekuatan M 3.9 mengguncang Pangandaran, Jawa Barat pukul 20:09:26 WIB.
Berdasarkan titik koordinatnya, gempa terjadi pada 8.24Lintang Selatan (LS) dan 108.19 Bujur Timur (BT).
Pusat gempa berada di laut tepatnya 68 kilometer barat daya Pangandaran.
Gempa terjadi di kedalaman 35 kilometer dan dirasakan dengan skala (MMI) II di Garut.
"#Gempa Mag:3.9, 01-Mei-20 20:09:26 WIB, Lok:8.24 LS, 108.19 BT (Pusat gempa berada di laut 68 km BaratDaya Pangandaran), Kedlmn:35 Km Dirasakan (MMI) II Garut #BMKG"
Gempa juga mengguncang Melonguane, Sulawesi Utara pada Jumat (1/5/2020) malam.
Dikutip Tribunnews.com dari Twitter @infoBMKG, gempa berkekuatan M 5.2 mengguncang Melonguane pukul 20:48:41 WIB.
Berdasarkan titik koordinatnya, gempa terjadi pada 4.49 Lintang Utara (LU) dan 127.02 Bujur Timur (BT).
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG Sabtu, 2 Mei 2020: Wilayah Jakarta Pusat Berawan dan Bandung Berpotensi Hujan
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG untuk Jabodetabek, Sabtu 2 Mei 2020: Jaksel dan Jaktim Berpotensi Hujan Ringan
Pusat gempa berada di 66 timur laut Melonguane, Sulawesi Utara.
Gempa terjadi di kedalaman 48 kilometer dan tak berpotensi tsunami.
"#Gempa Mag:5.2, 01-May-20 20:48:41 WIB, Lok:4.49 LU,127.02 BT (66 km TimurLaut MELONGUANE-SULUT), Kedlmn:48 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG"
Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Miftah)