Pelaku Penusukan Wiranto Bawa Anaknya Saat Beraksi, Anak Terpapar Radikalisme Butuh Pendampingan
Selama melakukan pendampingan, menurut dia, orang tua memiliki peran penting agar anak-anaknya terbebas dari ancaman radikalisme.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Syahrial Alamsyah alias Abu Rara dan istrinya Fitria Diana, pelaku penusukan mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, membawa anak ke lokasi kejadian di Alun-Alun Menes, Pandeglang, Banten, pada 10 Oktober 2019.
Berdasarkan pengakuan M Dede Rohimudin, perangkat desa, selaku saksi mata, anak berjenis kelamin perempuan dari pasutri itu melihat kejadian penusukan di lokasi kejadian.
Untuk menangani anak terpapar paham radikalisme atau anak yang berasal dari keluarga terduga terorisme diperlukan pendampingan.
Mantan Kapolres Sukabumi Komisaris Besar Mohammad Ngajib menceritakan bagaimana upaya melakukan deradikalisasi terhadap anak di bawah umur.
Baca: Seorang Pemudik Pingsan setelah Nekat Berjalan Kaki dari Jombang ke Pati
Dia menjelaskan, RES anak di bawah umur yang terpapar ideologi radikalisme dari Bahrun Naim di Suriah.
Pada tahun 2017, RES sudah masuk jaringan teroris dan berhasil membuat enam bom asap yang telah diuji-coba dan mampu membuat senjata AK 46 rakitan.
Selama tujuh bulan, kata dia, dilakukan pembinaan sehingga berhasil dikeluarkan dari ideologi radikal. Akhirnya, RES dapat kembali bersekolah dan menyelesaikan sekolah di SMK di Sukabumi, Jawa Barat.
"Setelah program deradikalisasi selesai dan sampai saat ini tetap dilakukan pendampingan. Sampai sekarang anak tersebut normal dan jauh dari perilaku dan faham ideologi radikal," ujarnya, Kamis (30/4/2020).
Selama melakukan pendampingan, menurut dia, orang tua memiliki peran penting agar anak-anaknya terbebas dari ancaman radikalisme.
"Orang tua harus menjadi teladan yang baik di dalam keluarga. Orang tua juga harus memberikan pendampingan dan pengawasan terhadap anak-anak dalam menggunakan media sosial," kata dia.
Atas upaya menangani kasus anak yang terpapar paham radikalisme, dia menerima penghargaan dari Ketua KPAI Dr Susanto, MA dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius.
"Penghargaan yang diberikan ini menjadi motivasi untuk terus berprestasi dan membuat karya yang bermanfaat bagi orang lain," tambahnya.
Baca: Jadwal Belajar dari Rumah TVRI, Jumat 1 Mei 2020: Film Anak hingga Konser Musik Endah N Rhesa
Sebelumnya pada Kamis kemarin, M Dede Rohimudin, perangkat desa, mengungkap pasangan suami-istri Syahrial Alamsyah (51) alias Abu Rara dan Fitria Diana, pelaku penusukan mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, membawa anak ke lokasi kejadian.