Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

91 Juta Akun Pengguna Tokopedia Bocor, Dijual Seharga Rp 74 Juta di Forum Darkweb

Nama Tokopedia kembali ramai dibicarakan terkait isu keamanan data. Kali ini, situs e-commerce tersebut dikabarkan mengalami peretasan.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in 91 Juta Akun Pengguna Tokopedia Bocor, Dijual Seharga Rp 74 Juta di Forum Darkweb
IST
Ilustrasi Tokopedia 

Misalnya mengirimkan link phising maupun upaya social engineering lainnya. Karena itu seharusnya Tokopedia melakukan update dan informasi kepada seluruh penggunanya segera.

"Bila nantinya password sudah berhasil dibuka oleh pelaku, pastinya salah satu yang akan dilakukan adalah takeover akun. Lalu pelaku secara random akan mencoba melakukan take over akun medsos dan marketplace lainnya, karena ada kebiasaan penggunaan password yang sama untuk semua platform," terang Pratama.

Pratama menggarisbawahi yang bisa dilakukan pengguna Tokopedia adalah mengganti password dan mengaktifkan OTP (one time password) lewat SMS.

Lalu mengganti semua password dari akun medsos dan platform marketplace selain tokopedia.

"Akibat peretasan Tokopedia ini bisa menjalar ke akun media sosial dan platform lainnya bila menggunakan email dan password yang sama. Terutama bagi admin akun medsos pemerintah dan lembaga harus cepat melakukan pengamanan akun sebagai langkah antisipasi," jelasnya.

Ditambahkan Pratama, saat mendapatkan sampel data dari forum, belum ada data kartu kredit maupun debet yang disebar pelaku.

Harapannya data kartu tidak ikut menjadi salah satu yang berhasil diretas.

BERITA TERKAIT

"Pihak Tokopedia harus bertanggungjawab atas kejadian ini karena data penggunanya diambil dan diperjualbelikan. Pihak Tokopedia wajib secara berulang-ulang, dengan menggunakan segala sarana media yang ada, mensosialisasikan apa saja yang harus dilakukan oleh para penggunanya, seperti ganti password akun dan mengaktifkan OTP, sampai semua penggunanya menyadari kebocoran ini dan mau mengganti password-nya," terang Pratama.

Kejadian ini bukan yang pertama kali di tanah air. Sebelumnya Bukalapak juga mengalami hal serupa.

Seharusnya ini menjadi peringatan keras pada setiap penyedia layanan di internet yang memakai banyak data masyarakat dalam kegiatannya.

Penetration test harus sesering mungkin dilakukan untuk mengetahui dimana saja letak celah keamanan.

Situs marketplace akan selalu menjadi sasaran para peretas karena banyak menghimpun data masyarakat, terutama kartu kredit, kartu debit dan dompet digital.

"Perkuat pengamanan sistemnya, investasi lebih banyak untuk cyber security. Penggunaan enkripsi harus merata terhadap semua data yang berhubungan dengan user, jangan hanya password seperti saat ini," jelas Pratama.(tribun network/kps/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas