Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Diminta Hentikan Narasi-narasi yang Bisa Ciptakan Kecemasan Baru soal Covid-19

Hardjuno Wiwiho meminta pemerintah menghentikan narasi-narasi yang menciptakan kecemasan baru dimasyarakat terkait corona.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pemerintah Diminta Hentikan Narasi-narasi yang Bisa Ciptakan Kecemasan Baru soal Covid-19
Istimewa
Bakti Sosial (Baksos) Gerakan Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS) Center di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (4/5/2020). 

"Ketika ketakutan dan kecemasan muncul maka yang akan terjadi adalah orang menjadi semakin depresi, bingung, dan sebagainya," jelasnya

Dia mengatakan persoalan krusial saat ini bukan terletak pada hadirnya covid-19 di Indoensia, namun justru terletak pada kebijakan-kebijakan pemerintah dalam menyikapi kondisi bencana non alam ini.

Karena itu, semestinya, pemerintah membangun narasi yang membangkitkan optimisme masyarakat melawan virus ini.

Apalagi, kondisi sekarang ini, setiap orang akan rentan terkena stres atau kepanikan terkait virus corona ini.

Jika sistem kekebalan tubuh atau sistem imun kuat maka maka tubuh terlindungi dari serangan virus corono ini.

"Akan tetapi, kalau sistem imun tubuhnya buruk maka sangat mudah terserang berbagai penyakit," terangnya.

Dia berharap pemerintah hanya fokus melakukan pencegahan dan penanganan virus corona ini.

Termasuk mempersiapkan kebutuhan pokok masyarakat terdampak selama terjadinya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

BERITA REKOMENDASI

"Penuhi kebutuhan pokok mereka secara layak, agar selama PSBB mereka semua bisa patuh dan melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina HMS, Mayjen TNI (Purn) Syamsu Djalal menilai pemerintah belakangan mulai panik dengan masifnya penyebaran virus corona ini.

Hal ini terlihat dari kebijakan yang dikeluarkan pemerintah yang kurang tepat dan kurang efektif.

Misalnya, dilarang mudik bagi para perantauan, jalanan kota banyak yang di tutup hingga pemudik tidak bisa pulang kekampung halamannya.

Dia mengaku, niat pemerintah memang baik yaitu untuk mengurangi penyebaran virus.


Namun, perlu dipikirkan secara cermat dampak dari kebijakan itu.

"Harus dipikirkan bagaiamana nasib rakyat ketika tetap tinggal di perantauan, tetapi ada kerjaan karena di liburkan. Lantas mereka makan, minum, dan tinggal dimana?

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas