Efek Cinta yang Terlalu Dalam, Michael Minum Racun Usai Memutilasi Elviana, Kekasihnya Sendiri
Kasus pembunuhan dan mutilasi Elviana oleh Michael diduga kuat dilatarbelakangi urusan asmara.
Editor: Choirul Arifin
Kasus dugaan pembunuhan tersebut diteruskan ke pihak kepolisian oleh warga setempat.
Tidak butuh lama, petugas kepolisian yang mendapat informasi tersebut langsung bergerak ke lokasi.
Tak lama berselang personel Polsek Percut Sei Tuan bersama Tim Inafis Polrestabes Medan, tiba dan melakukan evakuasi terhadap jasad korban dan dibawa ke RS Bhayangkara untuk keperluan autopsi.
Terkait kejadian tersebut, Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Aris Wibowo, mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman lebih lanjut.
"Ada dua orang yang berada di dalam rumah. Saat kami temukan, satu orang sudah meninggal dalam kondisi bersimbah darah," katanya.
Sementara itu, warga sekitar yang berinisial A mengatakan korban merupakan seorang wanita.
"Yang meninggal cewek. Usianya masih muda," ucapnya.
Sementara kabar yang dihimpun, korban diduga dibunuh orang dekatnya yang dilatarbelakangi urusan asmara.
Di lokasi, pihak kepolisian tengah melakukan evakuasi dan penyelidikan terkait kasus tersebut.
Beredar kabar, sang kekasih wanita muda tersebut diduga hendak mengakhiri hidupnya dengan minum obat nyamuk.
"Pacarnya, katanya minum obat nyamuk. Kalau si ceweknya penuh luka, sempat dimasukkan ke kardus ceweknya," kata warga di lokasi.
Atas kejadian ini sejumlah warga sekitar ramai mengerumuni lokasi kejadian.
Kapolsek Percutseituan Kompol Aris Wibowo pun menguraikan kronologi kejadian berdarah tersebut.
Rabu (6/5/2020) sekitar pukul 14.00 WIB, terduga pelaku Michael (22) bersama kekasihnya, Elvina mendatangi rumah Jeffry (23) di Jalan Duku Komplek Cemara Asri.
Jeffry merupakan teman Michael. Setelah keduanya datang, Jeffry kemudian meninggalkan mereka di rumahnya.
Tidak begitu lama, Jeffry kembali ke rumahnya dan dia mendapati Elvina sudah meninggal. Sementara Michael dalam keadaan pingsan.
"Sekitar pukul 14.15 WIB, Jeffry kembali menuju ke rumahnya. Sesampainya di rumah, dia melihat Elvina sudah meninggal dunia dan Michael dalam keadaan pingsan," lanjutnya.
Sontak, Jeffry menghubungi orangtuanya, Tek Sukfen (56) yang juga pemilik rumah.
Jeffry pun memberitahu peristiwa tersebut kepada Jenny (46), orangtua Michael, bahwa anaknya dalam keadaan pingsan.
"Jenny tiba di rumah tersebut dan langsung berikan kabar kepada Yunan (48), orangtua Elvina," sambungnya.
Setelah kabar tersebut sampai kepada orangtua korban maupun terduga pelaku, petugas dari Polsek Percut Sei Tuan langsung meluncur ke lokasi kejadian.
"Personel Polsek Percut Sei Tuan dan Tim Inafis Polrestabes Medan menuju lokasi kejadian dan melakukan olah TKP," katanya.
Di lokasi, para petugas melakukan pemeriksaan terkait kejadian tersebut dan segera memasang garis polisi di lokasi.
Untuk sementara waktu, korban maupun yang diduga pelaku sudah kita bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.
"Setelah melakukan olah TKP, kita membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan visum et repertum dan mengamankan Michael bersama para saksi ke Polsek Percuseituan," sambungnya.
Dari TKP, para petugas mendapati sejumlah barang bukti berupa sepeda motor, dua bilah pisau, selembar kertas surat cinta, martil, helm warna hitam, dan kardus.
“Ada juga masker, pulpen, lakban, botol hit dan stela, empat unit handphone, pakaian, HP terbakar di dalam plastik, serta Sim A dan C," lanjutnya.
Kemudian, Kompol Aris juga mencantumkan nama beberapa saksi.
"Saksi-saksinya adalah Jeffry (teman Michael), Ten Sukfen (pemilik rumah), Jenny (orang tua Michael), Yunan (orang tua Elvina), dan Antoni (tetangga),” ujarnya.
Penulis: Muhammad Fadli Taradifa
Sebagian artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Dugaan Mutilasi Kekasih di Cemara Asri, Polisi: Dua Orang Dalam Rumah, 1 Meninggal Bersimbah Darah
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.