Pimpinan MPR: Kritik Boleh Tapi Harus dalam Semangat Kesetiakawanan Sosial
Anggota Komisi III DPR RI itu mencontohkan kritik terhadap lembaga negara saat menangani pandemi Covid-19.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Arsul Sani menyatakan kesetiakawanan sosial harus diwujudkan saat pandemi corona ini.
Kesetiakawanan sosial itu merupakan implementasi dari sila ke-3 Pancasila yakni Persatuan Indonesia.
Politikus PPP itu menyebut kesetiakawanan sosial diwujudkan secara lahir dan batin.
"Secara lahir apa? memberikan dan berbagi apa yang kita miliki untuk saudara-saudara sebangsa dan setanah air kita yang mengalami kesusahan terdampak (Covid-19) paling berat," kata Arsul dalam dialog kebangsaan bertajuk 'Penanggulangan Covid-19 dari Sisi 4 Pilar', Jumat (8/5/2020).
Anggota Komisi III DPR RI itu mencontohkan kritik terhadap lembaga negara saat menangani pandemi Covid-19.
Baca: DPR Bingung, Kemenhub Buka Kembali Layanan Transportasi, Padahal Kasus Corona Masih Tinggi
Arsul menyesalkan adanya pihak-pihak yang mengkritik namun terkesan menghina atau menista lembaga negara itu.
"Kalau boleh saya minta tetap kritik itu harus dalam semangat kesetiakawanan sosial. Paling konkretnya itu apa? ketika megkritisi itu bukan dengan niat menghina, menista, nyinyir, bukan juga menimbulkan perpecahan apalagi memposting, mengupload konten-konten yang bersifat sara," ujar Arsul.
Baca: Badan Tercabik, Petani Karet Diterkam Beruang Muara Enim dan Nyaris Tewas
"Paling tidak kalau kita tidak bisa membangun kesetiakawanan sosial secara lahir secara konkret, kita membangunnya secara batin. Ini sangat penting karena saat ini dunia medsos kita itu dinikmati oleh sebagian warga kita itu sebagai sarana untuk mengekspresikan kebencian," kata dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.