Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soroti ABK WNI di Kapal China, Susi Pudjiastuti Ingatkan Kembali Kasus Benjina

Baru-baru ini, publik tengah dihebohkan dengan praktik eksploitasi ABK asal Indonesia di kapal China, Long Xing.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Soroti ABK WNI di Kapal China, Susi Pudjiastuti Ingatkan Kembali Kasus Benjina
AFP/UGENG NUGROHO
Foto yang dirilis oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tanggal 8 April 2015, terlihat ratusan nelayan asing dari Thailand dan Myanmar diselamatkan oleh petugas dari Indonesia didampingi pejabat Thailand saat operasi di perusahaan perikanan swasta Pusaka Benjina Resources pada tanggal 3 April 2015, yang terletak di pulau terpencil Benjina provinsi Maluku. Ratusan nelayan ini diduga korban perbudakan dan akan dikembalikan kenegaranya masing-masing sementara pemerintah mengumumkan akan membentuk tim khusus untuk menyelidiki tuduhan perbudakan ini. 

Mengutip dari Kontan.co.id, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui tim satuan tugas (satgas) anti illegal fishing kemudian melakukan penyelidikan.

Dari hasil penyelidikan tersebut, tim menemukan indikasi kuat adanya kejahatan kemanusian di kapal itu.

Tim anti illegal fishing KKP juga menemukan sekitar 322 ABK yang sebagian berasal dari Myanmar, dalam kondisi memprihatinkan.

Selain itu, tim anti illegal fishing KKP juga menemukan ABK asing yang melanggar ketentuan.

Seperti masuk ke wilayah Indonesia tanpa izin resmi dan pemalsuan dokumen.

Masih dari Kontan.co.id, tim anti illegal fishing KKP juga menemukan 77 makam baru ABK di Benjina.

Baca: Sosok Jang Hansol, Orang Korea yang Viralkan Video Mayat ABK Dibuang ke Laut, Fasih Berbahasa Jawa

Menurut Ketua Satgas Anti Illegal Fishing, Achmad Santoso, makam tersebut tergolong baru, yakni sejak tahun 2009.

BERITA TERKAIT

Dari batu makam tetulis semua warga yang meninggal adalah warga negara Thailand.

Sementara anggota tim satgas, Harimuddin menambahkan, berdasarkan laporan dari Polda Ambon, penyebab kematian ABK asing itu beragam.

Ada yang meninggal karena berkelahi, jatuh di laut dan sejumlah mayat yang ditemukan tanpa diketahui penyebab kematiannya.

Bentuk kekejaman perbudakan di Benjina

Masih dari Kontan.co.id, dari hasil penyelidikan, tim KKP menemukan adanya tindakan kekerasan dan tidak manusiawi yang dialami para ABK di Benjina.

Tim satgas anti illegal fishing menemukan apabila ABK non Thailand sakit, bukannya dilakukan pengobatan justru mendapatkan kekerasan fisik, seperti disetrum.

"Tidak ada alasan sakit dan apabila ada yang tertidur karena kelelahan dianggap malas dan diberikan hukuman fisik berupa pemukulan," ujar Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP saat itu, Asep Burhanudin.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas