Mantan Panglima TNI Djoko Santoso Meninggal, Disebut sebagai Sosok Ramah dan Rendah Hati
Ucapan duka cita atas meninggalnya mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso mengalir di media sosial.
Penulis: Daryono
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Semoga dosanya diampuni Tuhan yang Maha Kuasa, dan almarhum diperkenankan untuk beristirahat dengan penuh kedamaian disisiNYA," tulisnya di akun twiter pribadinya, @JSuryoP1.
Baca: Sandiaga Uno Ngaku Banyak Utang Budi kepada Almarhum Djoko Santoso
Ucapan duka juga datang dari mantan Menteri Hukum dan HAM Yusril IHza Mahendra.
Ia mengunggah fotonya bersama Djoko Santoso di tahun 2017
"Foto Indra, Alm Djoko Santoso dan saya (tahun 2017). Djoko Santoso orang baik dan ramah. Almarhum telah meninggalkan kita untuk selamanya di Bulan Suci Ramadhan yang penuh maghfirah...," tulisnya di akun twitter @Yusrilihza_Mhd.
Diketahui, Djoko Santoso yang menjabat sebagai Panglima TNI di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meninggal dunia pada Minggu (10/5/2020) pagi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.
Pekan lalu, Djoko menjalani operasi dan mengalami pendarahan otak sehingga dirawat intensif di RSPAD.
Dikutip dari laman resmi TNI AD, Jenazah Djoko Santoso dimakamkan di pemakaman Sandiego Hills, Karawang Jawa Barat.
Almarhum meninggalkan seorang istri yaitu Angky Retno Yudianti dan 2 orang anak yaitu Andika Pandu Puragabaya dan Ardhya Pratiwi Setiowati.
“Sebagai bentuk penghormatan dan rasa duka cita yang mendalam atas kepergian Almarhum Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso, seluruh satuan jajaran TNI/TNI Angkatan Darat mulai hari ini mengibarkan bendera setengah tiang,” kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Kolonel Inf Nefra Firdaus.
Profil Djoko Santoso
Mengutip TribunTimur, Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 8 September 1952.
Sebelumnya Djoko pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat dari 18 Februari 2005 hingga 28 Desember 2007.
Karier Djoko di militer dimulai dengan menjabat sebagai Komandan Peleton 1 Kompi Senapan A Yonif 121/Macan Kumbang.
Ketika telah menjadi perwira tinggi ia memulai kariernya dengan menjabat Waassospol Kaster TNI (1998), Kasdam IV/Diponegoro (2000), Pangdivif 2/Kostrad (2001).