Mantan Panglima TNI Djoko Santoso Meninggal, Disebut sebagai Sosok Ramah dan Rendah Hati
Ucapan duka cita atas meninggalnya mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso mengalir di media sosial.
Penulis: Daryono
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Nama Djoko Santoso mulai berkibar setelah menjabat Panglima Kodam XVI/Pattimura dan Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan (Pangkoopslihkam) 2002-2003 yang berhasil gemilang meredam konflik di Maluku.
Diteruskan dengan jabatan berikutnya sebagai Panglima Kodam Jaya Maret 2003 – Oktober 2003.
Setelah itu karier seorang Djoko Santoso terus melejit hingga menjadi Wakil Kepala Staf TNI-AD (Wakasad) tahun 2003, Kepala Staf TNI-AD (Kasad) pada tahun 2005, dan akhirnya Panglima TNI pada tahun 2007-2010.
Selanjutnya Djoko melanjutkan kariernya dengan bergabung di Partai Gerindra pada 2015 dan masuk struktur Dewan Pembina.
Kemudian, dirinya tercatat sebagai anggota tim sukses Anies-Sandi.
Djoko diberi tugas khusus mengawal Anies-Sandi di Jakarta Timur.
Terbukti, Djoko memenangkan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilkada DKI 2017.
Di Pilpres 2019, Djoko dipercaya sebagai Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga
Pendidikan
Djoko Santoso menyelesaikan sekolah menengah atasnya di SMA Negeri 1 Surakarta.
Ia kemudian masuk Akademi militer dan lulus pada tahun 1975.
Ia juga mengikuti Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (Sussarcabif) pada tahun 1976, Kursus Lanjutan Perwira Tempur (Suslapapur) tahun 1987, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) tahun 1990 dan Lemhannas tahun 2005.
Selain itu ia juga melanjutkan S1 (Sarjana Ilmu Politik) dan S2 (Manajemen Politik) di Universitas Terbuka, Jakarta.
(Tribunnews.com/Daryono)