Jelang Lebaran 2020: Kebenaran Surat Terima Sampel Covid-19 hingga Jangan Harap Keluar Kota
Kurang dari sepekan lagi tepatnya Minggu-Senin (24-25/5/2020), umat Muslim merayakan kemenangan setelah sebulan penuh menunaikan puasa.
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Hari Raya Idul Fitri 2020 atau Lebaran tinggal menghitung hari.
Kementerian Agama (Kemenag) belum menentukan kapan Lebaran 2020 atau 1 Syawal 1441 H.
Meski begitu, BMKG telah merilis informasi terkait prakiraan hilal saat Matahari terbenam pada Sabtu, 23 Mei 2020 sebagai penentu awal bulan Syawal.
Hilal adalah penampakan sabit Bulan yang paling awal terlihat dari Bumi sesudah konjungsi dan Matahari terbenam.
Kurang dari sepekan lagi tepatnya Minggu-Senin (24-25/5/2020), umat Muslim merayakan kemenangan setelah sebulan penuh menunaikan puasa.
Di tengah pandemi Covid-19, perayaan Idul Fitri 2020 dipastikan tak seperti tahun-tahun sebelumnya saat masyarakat mulai mempersiapkan agenda mudik.
Namun kini, masyarkat dilarang untuk mudik ke kampung halaman.
Pemerintah melarang kegiatan keluar kota untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Sisi lain, beredar juga surat dengan kop Kementerian Kesehatan bahwa penerimaan sampel Covid-19 akan dihentikan sementara lantaran Lebaran.
Berikut ini Tribunnews.com rangkum fakta-fakta dirangkum dari berbagai sumber jelang lebaran mulai dari cuti hari raya hingga surat setop sampel Covid-19:
Baca: Hingga Hari ke-23 Operasi Ketupat, 48.472 Kendaraan Putar Balik Karena Terindikasi Mudik
Cuti Lebaran Digeser
Dikutip dari Kompas.com, wabah virus corona membuat Pemerintah menggeser cuti bersama Lebaran.
Pergeseran cuti dan libur Lebaran ini salah satu tindakan dari aturan larangan kegiatan mudik dalam upaya memutus rantai penyebaran Covid-19.
Libur Idul Fitri 2020 akan berbeda dari sebelum-sebelumnya, di mana seharusnya terdiri dari libur nasional ditambah cuti bersama, tahun ini hanya akan berlaku libur nasional saja.