Beda dengan Jokowi, Sujiwo Tejo Ungkap Arti Lain dari Pulang Kampung di Tengah Pandemi
Budayawan Sujiwo Tejo menanggapi soal polemik budaya Lebaran menjelang Hari Raya Idul Fitri 2020 di tengah pandemi virus corona.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Budayawan Sujiwo Tejo menanggapi soal polemik budaya menjelang Hari Raya Idul Fitri 2020 di tengah pandemi virus corona.
Menurut dia, dalam kondisi saat ini, sebaiknya budaya pulang kampung dan mudik serta sungkem dihindari dahulu.
Sebab, lanjut dia, hal itu bisa menjadi cikal bakal meningkatnya kasus virus corona setelah Hari Raya.
Hal itu diungkapkan Sujiwo Tejo dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (19/5/2020) malam.
Memang mudik dan pulang kampung menjadi budaya masyarakat Indonesia.
Namun, menurut Sujiwo Tejo budaya tersebut bisa diubah, apalagi saat pandemi seperti ini.
"Yang enggak bisa diubah itu alam, kalau budaya itu bisa diubah."
"Termasuk kebiasaan pulang apa salahnya sekarang tidak pulang dulu."
"Nah kalau pulang itu menjadi adat saya yakin adat bisa diubah asal disadari."
"Bagaimana kita mengubah kebiasaan kalau kebiasaan itu tidak disadari?" terangnya.
Lebih lanjut, Sujiwo Tejo menjelaskan, sungkem sama artinya dengan takzim, yakni salam hormat dan sopan.
Oleh sebab itu, menurut dia, saat keadaan seperti ini, budaya itu bisa diganti, tidak harus sungkem.
Baca: H-5 Lebaran, Penindakan Kendaraan Jadetabek yang Akan Mudik Tembus 20 Ribu Kasus
"Yang penting kata orang Jawa pulang itu kan 'mulih mula mulanira, sadar berasal kamu dari mana?"
"Karena kamu tidak akan bisa mencapai tujuan masa depan akan lewat mana kalau kamu nggak tahu berasal dari mana, itu intinya pulang," jelas Sujiwo Tejo.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.