Kemendikbud Diminta Siapkan Skenario Agenda Tahun Ajaran Baru di Tengah Pandemi Corona
Kemendikbud diminta menyiapkan sejumlah skenario untuk menghadapi tahun ajaran baru.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyiapkan sejumlah skenario untuk menghadapi tahun ajaran baru.
Alasannya, hingga saat ini pemerintah atau Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 belum mengumumkan kapan wabah Covid-19 berakhir.
Baca: 111.142 Warga DKI Jakarta Sudah Jalani Rapid Test, Hanya 4 Persen Dinyatakan Reaktif Corona
"Kemendikbud sebagai penanggung jawab utama pendidikan nasional perlu menyiapkan skenario-skenario agenda tahun ajaran baru," katanya kepada wartawan, Kamis (21/5/2020).
Politikus PDI Perjuangan itu memberikan dua opsi untuk pembukaan tahun ajaran baru.
Pertama, skenario optimistis.
Artinya wabah Covid-19 ni akan mereda pada Mei ini sehingga Juni berakhir.
"Maka Juli 2020 bisa dimulai tahun ajaran baru 2020-2021," ujarnya.
Baca: M Nuh Pemenang Lelang Motor Rp 2,5 Miliar Seorang Buruh Harian? Orangnya Dikabarkan Ditangkap Polisi
Kedua, skenario pesimis. Artinya wabah ini mereda sekitar September hingga Oktober 2020, dan berakhir Desember sehingga tahun ajaran baru dimulai Januari 2021.
"Artinya, ini kembali seperti sebelum 1979 di mana tahun ajaran dimulai pada setiap Januari. Dua skenario ini tingkat kemungkinan pelaksanaannya, tergantung pada timgkat kepatuhan dan disiplin warga bangsa ini mematuhi protokol Covid-19," ucapnya.
Baca: Tetangga Kaget Rumah Bos Bordir Digeledah dan Penghuninya Diduga Ditangkap Densus 88
Pada rapat Komisi X DPR dengan Mendikbud Nadiem Makarim Rabu (20/5/2020) kemarin, Andreas turut mempertanyakan masalah tahun ajaran baru.
Secara tegas Mendikbud memberikan jawaban Kemendikbud juga sedang membicarakan, mendiskusikan dengan Gugus Tugas.
Namun sampai saat ini belum bisa diputuskan, masih menunggu perkembangan dalam beberapa waktu ke depan.
"Pertimbangan tahun ajaran baru dalam situasi pandemi ini memang tidak hanya menyangkut variabel pendidikan tetapi terutama juga harus memperhatikan variabel kesehatan. Sehingga keputusan Kemenikbud harus mendengar dan mempertimbangkan masukan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19," kata Andreas.