Eksistensi Partai Gelora Bakal Menggerus Suara PKS?
Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi menyebut, kehadiran Gelora akan menjadi warna baru di perpolitikan nasional.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kehadiran Partai Gelombang Rakyat (Gelora) nilai dapat mengikis suara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada ajang pesta demokrasi ke depan.
Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi menyebut, kehadiran Gelora akan menjadi warna baru di perpolitikan nasional.
Gelora yang didirikan tokoh-tokoh yang ikut membesarkan PKS, sehingga tahu dan paham masih ada ceruk pemilih di pemilu 2024 yang bisa dimanfaatkan.
Baca: Pilkada Serentak Akan Jadi Latihan Politik Bagi Pengurus Daerah Partai Gelora
Baca: Tak Pakai Masker di Qatar Terancam Penjara 3 Tahun dan Denda Rp 800 Juta
"Saya optimis Gelora bisa mengambil segmen pemilih yang selama ini menjadi captive market PKS. Jika PKS hanya menawarkan politik asal beda selama 10 tahun pemerintahan Jokowi, saya rasa ada peluang Gelora bisa menggerus suara PKS," ujar Ari dalam keterangannya, Jakarta, Jumat (22/5/2020).
Menurut CEO Lembaga Survei Nusakom Pratama ini, jika dihadapkan dengan kompetisi di 2024 nanti, Gelora akan menghadapi tantangan berat dari parpol-parpol yang mapan seperti PDIP, PKB, Golkar dan Gerindra.
Apalagi rencana batas ambang parpol untuk bisa melenggang ke Senayan diwacanakan akan naik ke 5 hingga 7 persen.
Di mana, partai lama seperti Hanura dan partai baru seperti PSI, Garuda, Berkarya dan Perindo pun takluk di pemilu kemarin.
"Membangun partai baru tidak saja butuh logistik yang kuat, tetapi juga jaringan kepartaian yang harus sampai ke pelosok," ujar Ari.
Ari menyebut, partai butuh kepemimpinan yang teruji dan bisa membuktikan kiprah partai di masyarakat.
Untuk sampai ke tahap itu, kata Ari, Partai Gelora butuh waktu dan proses.
Tetapi, sebagai alternatif pilihan, Gelora akan menjadi tawaran yang menarik di tengah kejenuhan pemilih PKS yang dikenal dengan loyalitasnya.
"Masih ada waktu bagi Gelora untuk membentuk partai ini sebagai pilihan di 2024 asal bisa membidik segmen pemilih yang tepat," ujarnya.
"Gelora harus hadir dan mampu menjadi partai pilihan segmen atas, menengah dan bawah asal tidak menjadi partai puritan. Gelora harus dikelola dengan manajemen kepartaian yang modern dan berbasis data dan teknologi," sambung Ari.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.