Menurut Pengamat, Partai Gelora Bisa Gerus Pemilih PKS di Pemilu
Sebagai partai baru, Gelora pasti menawarkan program baru yang tidak dimiliki partai-partai lama.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Komunikasi Politik Ari Junaedi menilai, hadirnya Partai Gelombang Rakyat atau Gelora sebagai partai "sempalan" PKS layak mendapat apresiasi karena menjadi pertanda suburnya demokrasi di tanah air.
Sebagai partai baru, Gelora pasti menawarkan program baru yang tidak dimiliki partai-partai lama.
Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi menyebut kehadiran Gelora akan menjadi warna baru di perpolitikan nasional.
Gelora yang didirikan tokoh-tokoh yang ikut membesarkan PKS pasti tahu dan paham masih ada cerug pemilih di pemilu 2024 yang bisa dimanfaatkan.
"Saya optimis Gelora bisa mengambil segmen pemilih yang selama ini menjadi 'captive market' PKS. Jika PKS hanya menawarkan politik 'asal beda' selama 10 tahun pemerintahan Jokowi, saya rasa ada peluang Gelora bisa menggerus suara PKS," kata Ari Junaedi kepada Tribunnews.com, Jumat (22/5/2020).
"Ingat, pentolan-pentolan Gelora adalah politisi kawakan yang kenyang dan tahu betul strategi PKS," tambahnya.
-
Baca: Muhammadiyah Tetapkan Lebaran pada Minggu 24 Mei 2020, Hasil Sidang Isbat Diumumkan Pukul 19.05 WIB
-
Baca: Satire, Ketua FAKTA: Anies Diam-diam Mulai Terapkan New Normal di DKI Jakarta
-
Baca: Dokter di India Dikirim ke Rumah Sakit Jiwa setelah Keluhkan APD yang Minim di Rumah Sakit Corona
Menurut CEO Lembaga Survei Nusakom Pratama ini, jika dihadapkan dengan kompetisi di 2024 nanti, Gelora akan menghadapi tantangan berat dari parpol-parpol yang mapan seperti PDIP, PKB, Golkar dan Gerindra.
Apalagi rencana batas ambang parpol untuk bisa melenggang ke Senayan diwacanakan akan naik ke 5 hingga 7 persen.
Partai lama seperti Hanura dan partai baru seperti PSI, Garuda, Berkarya dan Perindo pun takluk di pemilu kemarin.
"Membangun partai baru tidak saja butuh logistik yang kuat, tetapi juga jaringan kepartaian yang harus sampai ke pelosok. Partai butuh kepemimpinan yang teruji dan bisa membuktikan kiprah partai di masyarakat," ucapnya.
Maka dari itu, Ari menilai partai Gelora butuh waktu dan proses menjajaki politik kedepan dengan terobosan baru. Terlebih, dalam menghadapi Pemilu 2024 mendatang
"Tetapi sebagai alternatif pilihan, Gelora akan menjadi tawaran yang menarik di tengah kejenuhan pemilih PKS yang dikenal dengan loyalitasnya. Masih ada waktu bagi Gelora untuk membentuk partai ini sebagai pilihan di 2024 asal bisa membidik segmen pemilih yang tepat, tidak sekedar menggembosi suara PKS," kata Ari.
"Gelora harus hadir dan mampu menjadi partai pilihan segmen atas, menengah dan bawah asal tidak menjadi partai puritan. Gelora harus dikelola dengan manajemen kepartaian yang modern dan berbasis data dan teknologi," jelasnya.